REL,BACAKORAN.CO – Sebuah bangunan megah peninggalan era kolonial Belanda di Semarang kini hadir kembali dengan wajah baru sebagai destinasi wisata edukatif.
Benteng Pendem Ambarawa, yang dulunya dikenal sebagai penjara kolonial dan benteng pertahanan terbesar di Pulau Jawa, telah resmi dibuka kembali untuk umum setelah menjalani proses revitalisasi menyeluruh selama dua tahun terakhir.
BACA JUGA:Pesona Taman Nasional Way Kambas: Wisata Edukasi dan Konservasi Gajah di Lampung
Sejarah Singkat Benteng Pendem
Benteng Pendem, atau dikenal pula dengan nama asli Fort Willem I, dibangun pada tahun 1834 oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Benteng ini dibangun sebagai bagian dari sistem pertahanan militer di Pulau Jawa, khususnya di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Dengan luas area mencapai lebih dari 4 hektare dan dinding bata merah yang kokoh, Benteng Pendem sempat difungsikan sebagai penjara militer, pusat logistik, dan markas tentara Belanda.
Selama masa penjajahan Jepang dan awal kemerdekaan Indonesia, benteng ini juga menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk penahanan para pejuang kemerdekaan.
Setelah kemerdekaan, benteng sempat terlantar dan tertutup bagi masyarakat umum selama beberapa dekade.
BACA JUGA:Liburan Sekaligus Belajar: 5 Destinasi Edukasi Terbaik di Jawa Barat 2025
Revitalisasi Bernuansa Sejarah
Proyek penataan ulang Benteng Pendem dimulai pada tahun 2023, digagas oleh Pemerintah Kota Semarang bersama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, didukung pula oleh sejumlah komunitas sejarah, akademisi, dan seniman lokal.
“Revitalisasi Benteng Pendem merupakan langkah nyata dalam melestarikan sejarah dan memanfaatkannya sebagai ruang publik yang inklusif dan edukatif,” ujar Wali Kota Semarang
Upaya restorasi dilakukan dengan tetap mempertahankan elemen arsitektur asli seperti lorong-lorong bawah tanah, gerbang batu, menara pengawas, dan bangunan utama yang dahulu menjadi ruang tahanan.
Beberapa bagian benteng yang rusak diperbaiki menggunakan material aslinya atau serupa, agar nuansa otentik tetap terjaga.