Bupati Muba HM Toha Hadiri Rakor Pencegahan Korupsi

Jumat 11 Jul 2025 - 21:53 WIB
Reporter : Eggy
Editor : Eggy

Johanis Tanak juga meminta para pejabat untuk merenungkan kembali sumpah jabatan mereka karena jabatan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Bukan hanya kepada rakyat, tetapi juga kepada Tuhan.  

“Bacalah sumpah dan maknailah sumpah itu dengan baik. Kalau masalah harta, gaji, enggak usah dipikirin,” ujarnya. Johanis Tanak juga mengingatkan sambil bercanda, kepada para pejabat agar berhati-hati dalam menggunakan WhatsApp (WA).

Jangan sampai mengirimkan pesan instan bermuatan porno. Sebab, teknologi yang dimiliki KPK bisa menyadapnya. “Bapak-bapak jangan coba-coba kirim-kirim WA, dengan mohon maaf yang porno-porno. Begitu Bapak-Bapak kita sadap, terangkut semua ini. Ini Bapak porno rupanya ini. Itu ketahuan semua oleh teknologi IT yang kita miliki,” ucapnya, disambut senyum peserta rakor.

BACA JUGA:3 Daftar Beasiswa Dalam Negeri yang Masih Buka: Kesempatan Emas untuk Mahasiswa Indonesia

Namun dia menegaskan, tidak ada yang perlu ditakutkan selama penggunaan ponsel dilakukan untuk keperluan yang benar. “Itu ketahuan semua oleh teknologi IT yang kami miliki. Bapak-Bapak pakai nomor hp berapa akan ter-connect, Pak, akan kami tahu," tegas Johanis Tanak.

Johanis Tanak menambahkan, KPK bekerja di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya di Jakarta. Hal ini karena KPK juga melibatkan peran aktif masyarakat, dalam pengawasan dan pelaporan kasus korupsi. "Mata telinga kami ada di seluruh wilayah republik ini. Kalau tidak benar, tidak mungkin kami bisa lakukan OTT di Medan, di Papua, dan di tempat-tempat lainnya," tandasnya.

Peringatan ini menjadi bagian dari upaya KPK dalam mendorong integritas dan etika pejabat publik. Tidak hanya dalam soal keuangan negara, tetapi juga dalam penggunaan teknologi komunikasi yang bertanggung jawab. (egy)

Tags :
Kategori :

Terkait