"Saya juga tidak tahu," jawab saya ke Riyadh.
Semoga bisa bertemu Ronaldo di stadion An-Nassr. Atau bertemu Neymar di stadion Al Hilal.
"Omon koson," ujar si Riyadh. Rupanya Riyadh sudah bisa memodifikasi kata-kata terkenal di Indonesia sejak debat capres yang lalu.
Besoknya saya ke dua stadion itu: tutup. Jangankan Ronaldo dan Neymar, stadion itu pun belum milik mereka.
An-Nassr hanya diberi hak mengelola stadion besar milik King Saud University. Kampusnya di seberang stadion. Luas. Di pusat kota.
Al Hilal mendapat hak mengelola stadion lainnya. Masih baru. Gres. Milik pemerintah: Kingdom Arena. Wajah depannya seperti gedung perpustakaan. Letaknya di pinggir kota. Di seberang theme park terkenal: Boulevard World.
Saya akan ke situ lagi kelak, di tahun 2035: kalau Piala Dunia jadi dilaksanakan di Saudi Arabia.
Itu pun kalau sebuah harapan benar-benar bisa menambah umur.(Dahlan Iskan)