Tragedi Perampokan di Gresik

Senin 18 Mar 2024 - 14:40 WIB
Reporter : Padri
Editor : Padru

RAKYATEMPATLAWANG - Mahfud (42), seorang pengusaha di Gresik, mengaku bahwa saat rumahnya di Desa Ima'an, Dukun, Gresik dirampok, ia sedang tertidur. Dia bahkan tidak menyadari ketika istrinya, Wardatun Toyibah (28), diserang dan tewas.

Berdasarkan pengakuan Mahfud kepada polisi, saat perampokan terjadi di rumahnya, dia tertidur di ruang tamu dan tidak mengetahui bahwa istrinya diserang oleh pelaku.

BACA JUGA:Tragis! Istri Pengusaha Gresik Digorok Hingga Tewas, Perampok Gasak Rp 150 Juta

"Dari hasil pemeriksaan awal, korban tertidur di kamar bersama anaknya, sementara suaminya (Mahfud) tertidur di ruang tamu," kata Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, dilansir dari detikJatim pada Sabtu (16/3/2024).

Aldhino menambahkan bahwa saat ini pihak kepolisian masih memeriksa Mahfud, yang mengklaim bahwa dia terbangun sekitar pukul 05.00 WIB.

BACA JUGA:Tujuh Perampok Sadis Berhasil Digulung

"Dari keterangan yang diberikan, saat istrinya diserang, dia (Mahfud) tertidur lelap sampai bangun jam 5 pagi," tambahnya.

Polisi akan menyelidiki keterangan Mahfud sebagai saksi dalam kasus perampokan dan pembunuhan, karena dia adalah orang pertama yang menemukan istrinya sudah meninggal.

BACA JUGA:Korban Perampokan Tragis Bendahara Samsat Sudah Sadar

"Kami akan memeriksa suaminya sebagai saksi. Karena dia (Mahfud) yang pertama kali menemukan istrinya sudah meninggal," tambahnya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa rumah Mahfud (42), seorang pengusaha di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Gresik, disatroni oleh sekelompok perampok. Selain merampok barang berharga, perampok juga menggorok istri Mahfud, Wardatun Toyibah (28), hingga tewas.

BACA JUGA:Otak Pelaku Perampokan dan Pemerkosaan Istri Dibekuk Tim Landak

Salah satu tetangga yang tidak ingin disebutkan namanya menceritakan kepada detikJatim bahwa perampokan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

"Suaminya (Mahfud) mengatakan bahwa istrinya (Wardatun) tidur bersama anaknya yang berusia 2,5 tahun. Dia terbangun karena mendengar suara masuknya orang," katanya 

Sebagai informasi, Mahfud adalah agen salah satu bank pemerintah dan rumahnya juga berfungsi sebagai tempat penyetoran bagi tetangganya yang ingin menabung di bank tersebut. Polisi menyebutkan bahwa perampok berhasil membawa kabur uang senilai Rp 150 juta. (*)

Kategori :