Rel, Bacakoran.co — Kisah haru datang dari Bandar Lampung. Seorang siswi SMP bernama Gina Dwi Sartika (16) akhirnya mendapat perhatian dari pemerintah setelah kisah pilunya viral.
Remaja yang sempat berhenti sekolah karena dibully teman-temannya soal profesi ibunya yang pemulung, kini mendapat hadiah luar biasa: pendidikan gratis langsung dari Gubernur Lampung.
Dihina karena Ibunya Pemulung
Gina, siswi SMP Negeri 13 Bandar Lampung, bercerita bahwa ia kerap menjadi korban ejekan teman-teman di sekolahnya.
“Mereka sering menghina orangtua saya, bilang pemulung, tukang rongsokan. Akhirnya saya dikeluarkan dari sekolah waktu kelas VIII,” kata Gina dengan mata berkaca-kaca, Senin (20/10/2025).
Meski pihak sekolah sempat membantah adanya kasus perundungan, Gina mengaku trauma dengan perlakuan teman-temannya.
Namun, di balik kesedihan itu, ia masih memiliki tekad kuat untuk melanjutkan pendidikan. “Saya ingin sekolah lagi kalau ada yang mau menyekolahkan,” ucapnya lirih.
Perjuangan Ibu Pemulung yang Membesarkan 6 Anak
Sang ibu, Misna Megawati (42), seorang pemulung yang membesarkan enam anaknya seorang diri, menuturkan kesedihan yang mendalam atas nasib putrinya.
“Saya tidak tega anak saya dibully dan akhirnya dikeluarkan dari sekolah. Kata kepala sekolah, daripada ribut antar murid, lebih baik anak saya dipulangkan,” ungkap Misna.
Ia menuturkan, untuk menghidupi keluarga, dirinya mengumpulkan botol dan kardus bekas sambil membayar kontrakan Rp 300 ribu per bulan.
“Suami saya sudah tidak peduli, saya hanya ingin pemerintah bantu anak saya biar bisa sekolah lagi,” katanya pilu.
Gubernur Lampung Turun Tangan
Doa Misna terkabul. Setelah kisah Gina menyebar luas di media, Gubernur Lampung langsung memerintahkan dinas pendidikan untuk menanggung seluruh biaya pendidikan Gina hingga lulus sekolah.
Langkah cepat ini disambut hangat publik yang menilai keputusan gubernur sebagai bentuk nyata keberpihakan terhadap anak dari keluarga kurang mampu.
Kini, Gina akan kembali ke sekolah dengan semangat baru. Ia tidak hanya mendapat biaya pendidikan gratis, tetapi juga bantuan perlengkapan sekolah dan biaya hidup dari pemerintah provinsi.