REL, Jakarta - Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara, keduanya unggul pada 36 dari 38 provinsi dengan raihan 96.214.691 suara.
Total suara capres dan cawapres terpilih ini jauh mengungguli dua pasangan pesaing mereka. Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya meraih 40.971.906 suara. Mereka hanya menang di dua provinsi. Sedangkan paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 27.040.878 suara.
Dari hasil rekapitulasi, pasangan Prabowo-Gibran tidak hanya unggul telak di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Dari 128 dapil luar negeri menunjukkan Prabowo-Gibran meraih dukungan terbanyak dengan 427.871 suara.
Jumlah suara yang diraih paslon 02 itu mencapai 63,73% dari total suara sah di luar negeri. Paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin mengikuti dengan 125.110 suara atau setara dengan 18,63% dari total suara sah. Sementara itu, paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud hanya meraih 118.385 suara atau mencapai 17,63%.
BACA JUGA:112 Siswa Ikut Seleksi Paskibraka
BACA JUGA:Ganja Asal Empat Lawang di Edarkan, Tiga Pemuda Palembang di Tangkap, Polisi Buru Penyuplai
“Adapun jumlah suara sah dalam Pilpres 2024 kali ini sebanyak 164.227.475 dan jumlah suara tidak sah sebanyak 4.198.536,” kata Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari.
Total keseluruhan suara, baik yang sah dan tidak sah adalah 167.738.033 suara. Sementara itu, berdasarkan perolehan total suara Pileg 2024, hanya ada 8 partai yang memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen. Yakni PDIP (16,72 persen), Golkar (15,28 persen), Gerindra (13,22 persen), PKB (10,61 persen), NasDem (9,65 persen), PKS (8,42 persen), Demokrat (7,43 persen) dan PAN (7,23 persen).
Sementara, dua kelompok massa gelar aksi yang berbeda tuntutan di depan kantor KPU RI. Satu kelompok mendukung hasil Pemilu 2024, dan lainnya menolak karena diduga telah terjadi kecurangan. Keduanya dipisahkan oleh barier yang terbuat dari semen. Aparat kepolisian berjaga di depan barier.
Terpisah, demo juga berlangsung di depan gedung DPR/MPR I, oleh dua kelompok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) dan Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi (KNPD).
BACA JUGA:Pj Bupati Empat Lawang Memantau Harga dan Stok Pangan Menjelang Ramadhan
Mereka menuntut pemakzulan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serta menyuarakan penolakan terhadap pelaksanaan Pemilu curang.
Karena sempat ricuh, polisi menangkap 16 demonstran dari dua tempat itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, penangkapan itu dilakukan lantaran ke-16 demonstran mengganggu keamanan saat unjuk rasa berlangsung. "Dari lokasi aksi unjuk rasa di KPU ada 8 orang dan depan DPR 8 orang," jelasnya.
Perwakilan Koalisi Masyarat Front Penyelamat Reformasi Indonesia (FPRI) Erwin Usman menyebut, jumlah pedemo di depan gedung DPR RI yang ditangkap aparat kepolisian berjumlah 47 orang. Jumlah itu didasarkan pada saat pihaknya melakukan pencarian orang yang hilang usai aksi unjuk rasa memprotes terjadinya dugaan kecurangan Pemilu 2024 tersebut.