Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa suplemen dengan kandungan flavanol dari kakao terbukti dapat mencegah pikun pada lansia.
Penelitian tersebut dilakukan pada orang tua berusia 50–69 tahun. Subjek penelitian diberikan suplemen kakao selama tiga bulan dengan dosis yang berbeda, yaitu 993 mg, 520 mg, dan 48 mg.
Setelah tiga bulan, terlihat bahwa subjek penelitian yang menerima suplemen dengan dosis paling tinggi memiliki daya ingat yang lebih baik.
5. Menjaga berat badan
Jika produk cokelat identik dengan camilan yang mudah meningkatkan berat badan, lain halnya dengan biji kakao mentah.
Selama proses pengolahannya tidak menambahkan terlalu banyak gula dan lemak, justru makan cokelat membantu menurunkan berat badan.
Polifenol dalam biji cokelat akan mengatur metabolisme lipid sehingga lemak tidak terlalu banyak menumpuk di dalam tubuh.
Hanya saja, memang belum diketahui secara pasti bagaimana polifenol memengaruhi proses metabolisme lemak dalam tubuh.
6. Menambah stamina
Anda bisa mendapatkan hingga 536 kcal dalam 100 gram biji kakao. Artinya, biji dari pohon Theobroma cacao ini bisa menambah stamina atau energi bagi tubuh.
Tak hanya itu, meski tidak setinggi kopi, biji kakao juga mengandung kafein yang bekerja sebagai stimulan untuk menjaga fokus Anda.
7. Mengendalikan gejala asma
Kombinasi teobromin dan teofilin yang ditemukan pada biji cokelat dinilai dapat mengendalikan gejala asma.
Teobromin bekerja dengan cara meringankan sumbatan pada jalur pernapasan sehingga batuk yang menjadi gejala asma bisa berkurang.
Sementara itu, teofilin akan meregangkan otot dinding saluran pernapasan sehingga lebih mudah dilewati udara. Dengan begitu, sesak napas karena asma bisa berkurang.
8. Menurunkan risiko kanker