Gadis dengan Gangguan Jiwa Diduga Mengalami Penganiayaan Saat Menjalani Pengobatan Alternatif di Pemalang

Kamis 02 May 2024 - 09:02 WIB
Reporter : Edo
Editor : Edo

REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO -Pekalongan,DI (22),warga,Desa Warukidul, Kecamatan Wiradesa Pekalongan merupakan gadis dengan gangguan jiwa. Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Lebih-lebih usai menjalani pengobatan alternatif di Kabupaten Pemalang, belum lama ini.

Sekujur tubuhnya lebam. Di wajah, tampak masih dengan luka lebam. Di punggung, tangan, dan kaki juga sama. Ironisnya kondisi luka lebam di sekujur tubuhnya didapati usai menjalani perawatan pengobatan alternatif di Pemalang. Diduga, DI mengalami penganiayaan saat menjalani perawatan di Pemalang.

BACA JUGA:Kasus Kematian ABG di Hotel: Polisi Temukan 3 Senjata Api dan Alat Bantu Seks di Lokasi Kejadian

Kepada detikJateng, orang tua DI, Jalal (60) dan Surniti (57), saat ditemui di rumahnya, Rabu siang (1/5/2024), menceritakan asal mula luka lebam dari anaknya tersebut. Mereka juga menceritakan awal mula anaknya mengalami depresi sejak dua tahun lalu.

Menurut Surniti, ibu DI, sebelum dua tahun ini, anaknya merupakan gadis yang ceria. Dia bekerja sebagai tukang jahit. Suka mengaji dan membantu orang tua.

BACA JUGA:Batik Kujur Bakal Berlenggok, Mobile IP Clinic 2024 Siap Gebyar!

Namun, suatu hari, DI yang biasanya pulang sore, tidak pulang ke rumah. Pulang keesokan harinya sekitar pukul 04.00 WIB dalam kondisi kacau. Sejak saat itulah anak keempat dari tujuh bersaudara itu depresi.

Berbagai upaya pengobatan telah dilakukan, termasuk dibawa ke Magelang dan Semarang. Namun, kondisinya masih tidak stabil.

Terakhir di bulan April, Selasa (9/4) keduanya membawa DI ke Pemalang, ke tempat salah satu pengobatan alternatif. Namun, hasilnya sangat mengecewakan. DI penuh luka lebam di sekujur tubuhnya, yang hingga kini masih saja membekas.

"Yang namanya orang tua pingin anaknya sembuh ya, orang sebelumnya normal-normal saja kok. Tanggal sembilan (April), kita bawa ke pengobatan alternatif di Pemalang. Harapannya bisa sembuh," kata Jalal.

BACA JUGA:Patroli Gabungan, Sita 104 Botol Mikol

Harapan sembuh berubah menjadi rasa kecewa. Jalal dihubungi pihak pondok tempat pengobatan alternatif di mana anaknya diobati pada Rabu (24/4).

Keduanya dihubungi agar membawa pulang anaknya karena sakit. Awalnya keduanya tidak curiga. Namun setelah sampai lokasi, betapa kagetnya melihat banyaknya luka lebam di sekujur tubuh anaknya tersebut.

"Kondisi anak saya penuh luka lebam. Di bagian bawah mata, wajah, punggung, tangan, kaki. Kasihan melihatnya," jelas Jalal.Jalal mengaku kaget, saat melihat kondisi anaknya.

"Saya sedih, ibunya menangis. Melihat kondisi anak kami. Kami bukan orang kaya, kami nggak mampu, tapi sebagai orang tua, apa pun akan kami lakukan demi kesembuhan anak kami," ungkap Jalal yang setiap harinya bekerja sebagai serabutan penjual buah-buahan.

Kategori :