REL, Lahat - Beberapa waktu terakhir ini, sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa sekolah bukan menjadi tempat yang aman untuk menuntut ilmu. Hal tersebut dikarenakan marak beredarnya video maupun berita terkait perilaku bullying oleh siswa dan siswi yang terjadi di lingkungan sekolah.
Sebagai seorang guru, mengawasi banyak siswa dalam satu waktu merupakan tantangan yang cukup menguras energi, waktu, pikiran dan juga emosi. Akan tetapi itu bukanlah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan.
Ketua PGRI Kabupaten Lahat Dr. Hasperi Susanto S.Pd MM Mengungkapkan, untuk para guru dapat mengawasi tentang bullying, karena, banyak di berbagai daerah lain terjadi permasalahan, hendaknya di Kabupaten Lahat tentang bullying ini tidak ada.
"Alhamdulillah, di Lahat belum ada yang terjadi, dan semoga tidak akan terjadi. Semua guru di Kabupaten Lahat telah menjalin kerjasama dengan hukum untuk salah satunya perlindungan guru supaya mengajar agar bisa bersemangat serta memberikan Aspirasi yang tinggi," ujarnya
BACA JUGA:Hwang Ui Jo Diskor Timnas Korea Selatan Sebelum Piala Asia
Ditambahkan, Karena, banyak terjadi ada kejadian guru dilaporkan siswa keranah hukum. Seperti contoh, ada kejadian ini dipukul oleh siswanya kemudian diadukan oleh orang tuanya kehukum. Oleh karenanya, kedepan saya berharap kepada wali murid/wali siswa agar berpikir sepuluh kali dulu gunakan jalannya dulu, bekerjasama dengan kami, di PGRI juga ada sub bidang penanganan itu dan saya yakin tidak ada yang tidak selesai dengan baik.
Sementara ditahun 2023 tidak ditemukan kasus Bullying, karena yakin guru-guru yang ada di Kabupaten Lahat akan mengawasi setiap siswa/i nya di Sekolah.
“Yang sangat kami banggakan bahwasanya melalui Dinas Pendidikan ada program kurikulum muatan lokal yaitu Baca Tulis Al-Qur'an (BTA), itu salah satunya untuk menghilangkan masalah bullying ini, karena dengan membaca Al Qur'an dan agama lain juga ada, mereka mengerti dan memahami dan tidak akan terjadi yang namanya bullying," ungkapnya. (*)