BACA JUGA:JCH Asal Muba Dapat Uang Saku Tambahan Rp324 Juta
Selain itu, kurang tidur juga meningkatkan kadar hormon stres, yang dapat merusak pembuluh darah dan memicu peradangan dalam tubuh, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
3. Menurunkan sistem kekebalan tubuh
Tidur yang cukup dapat menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat. Kurang tidur dapat mengurangi produksi sel-sel kekebalan tubuh, seperti sel T dan sel natural killer, yang berperan dalam melawan infeksi.
4. Meningkatkan risiko diabetes
Kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah dengan baik. Kurang tidur dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin yang diproduksi.
Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, terutama pada individu yang memiliki kecenderungan genetik terhadap penyakit ini.
5. Meningkatkan risiko obesitas
Kurang tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin. Ghrelin meningkatkan nafsu makan, sementara leptin mengurangi nafsu makan dan meningkatkan metabolisme.
Ketika seseorang kurang tidur, produksi ghrelin meningkat dan produksi leptin menurun, sehingga membuat seseorang lebih sering merasa lapar dan cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi, meningkatkan risiko kegemukan.
6. Menurunkan kinerja seksual
Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan libido dan gangguan fungsi seksual pada pria maupun wanita. Kurang tidur dapat mengganggu produksi hormon seks, seperti testosteron pada pria dan estrogen pada wanita, yang dapat memengaruhi gairah seksual dan fungsi reproduksi.
7. Meningkatkan risiko depresi
Kurang tidur memengaruhi keseimbangan kimia dalam otak yang berhubungan dengan suasana hati dan emosi.
Kurang tidur juga meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol, dan menurunkan kadar serotonin dan dopamine, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kecemasan, dan depresi.
8. Meningkatkan risiko kematian dini