Pada musim penghujan, sinar matahari akan lebih jarang muncul. Minimnya paparan sinar matahari membuat Anda kekurangan asupan vitamin D dan melatonin.
Ketika tubuh kekurangan vitamin D dan melatonin, sistem imun tidak akan bisa bekerja secara maksimal. Akibatnya, Anda akan lebih rentan tertular virus atau penyakit, termasuk flu dan batuk.
3. Virus tumbuh subur pada musim penghujan
Ketika memasuki musim penghujan, kelembapan udara akan mengalami peningkatan.
Ruangan yang lembap merupakan tempat sempurna bagi virus untuk berkembang. Inilah alasan mengapa flu akibat virus banyak ditemukan di musim hujan.
Benarkah bermain air hujan menyebabkan sakit flu dan batuk?
Saat masih anak-anak, Anda pasti pernah dimarahi oleh orangtua karena bermain air hujan. Aktivitas tersebut dipercaya dapat menjadi penyebab flu dan batuk.
Namun, kepercayaan bahwa air hujan menyebabkan penyakit sebenarnya hanyalah mitos, seperti diungkapkan oleh Jaime Friedman, seorang dokter anak di San Diego, AS.
Ia juga menyebutkan bahwa ,itos ini muncul karena kurangnya pemahaman banyak orang terhadap virus dan mekanisme perkembangbiakannya.
Tubuh yang menggigil setelah bermain air hujan sebenarnya bukan disebabkan oleh infeksi virus penyebab flu dan batuk. Ini merupakan respons alami tubuh yang basah setelah hujan-hujanan.
Menggigil setelah kehujanan biasanya bisa berhenti dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.
Akan tetapi, Anda perlu lebih waspada jika menggigil sudah disertai dengan berbagai gejala flu, seperti:
demam tinggi,
batuk (tidak berdahak maupun berdahak),
radang tenggorokan,
hidung tersumbat,