Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Bayi, Istri Bongkar Tabiat Sang Suami

Jumat 17 May 2024 - 20:12 WIB
Reporter : Riski
Editor : Padri

RAKYATEMPATLAWANG.BACAKORAN.CO -- Polisi mengungkap motif pembunuhan bayi berusia 1,5 bulan yang dilakukan oleh ayah kandungnya di Batu Ampar, Kecamatan Lintang Kanan.

Kapolres Empat Lawang melalui Kasat Reskrim, AKP Alpian, menjelaskan bahwa Firdaus nekat mencekik dan membanting anaknya hingga tewas karena kesal terhadap istrinya yang tak kunjung pulang setelah berpamitan pergi ke sungai.

BACA JUGA:Biadap! Ayah Bunuh Anak Kandung Sendiri yang Masih Bayi, Gegara Sang Anak Menangis

Firdaus sempat menyusul Septi ke sungai, tetapi tidak menemukan istrinya di sana. Ketika kembali ke rumah, ia mendapati anaknya sedang menangis.

Karena kesal setelah bolak-balik ke sungai tanpa menemukan istrinya dan mendapati anaknya menangis serta buang air besar, Firdaus kemudian mencekik dan membanting buah hatinya.

Saat ini, Firdaus telah ditahan oleh Unit PPA Satreskrim Polres Empat Lawang setelah sebelumnya sempat bersembunyi usai mencekik dan membanting anaknya.

Firdaus terancam hukuman penjara hingga 10 tahun ke atas atas perbuatannya yang menghilangkan nyawa anaknya yang baru berusia 55 hari.

“Firdaus akan dijerat dengan undang-undang nomor 80 ayat 3 dan 4 dengan ancaman hukuman 10 tahun ke atas,” jelas AKP Alpian.

BACA JUGA:Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Bayi Berusia 1,5 Bulan di Lintang Kanan!

Sementara itu, istrinya Septi Noprianti (19) mengungkap tabiat suaminya Firdaus (17) yang tega membanting bayi mereka hingga tewas.

Menurut pengakuan Septi, Firdaus sering melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dipicu oleh masalah sepele.

“Kalau dia marah tidak punya rokok, dia marah pada saya, menampar, meninju, dan mencekik,” kata Septi saat diwawancarai di ruangan Unit PPA Satreskrim Polres Empat Lawang, Jumat (17/5/2024).

BACA JUGA:Viral! Bayi Dibuang oleh Orangtuanya di Cepu Blora, Warga Geger.

Firdaus bekerja sebagai petani di Desa Batu Ampar, Kecamatan Lintang Kanan, sementara Septi Noprianti sehari-hari mengurus rumah.

“Namun, dia tidak pergi ke kebun, malah di rumah dan hanya rebahan,” sambung Septi. (*)

Kategori :