REL , Yogyakarta - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan produksi padi hingga April 2024 mencapai 411.330 ton gabah kering giling (GKG).
Produksi ini berasal dari lahan seluas 73.726,48 hektare. Kepala Bidang Tanaman Pangan DPKP DIY, Andi Nawa Candra, menyampaikan bahwa angka tersebut merupakan perhitungan sementara dengan provitas rata-rata 5,89 ton per hektare.
"Capaian Januari - April hitungan sementara dengan perhitungan provitas 5,89 ton per hektare maka gabah kering giling (GKG) mencapai 411.330 ton," ujar Andi Nawa Candra di Yogyakarta, Sabtu.
Namun, Andi menambahkan bahwa untuk finalisasi penghitungan realisasi produksi padi DIY periode tersebut masih menunggu data tambahan dari kabupaten/kota. "Data bergerak terus, setiap hari data masuk," jelasnya.
BACA JUGA:Penemuan Bersejarah: Bangkai Pesawat Perang Dunia II Ditemukan di Hutan Keramat Papua
BACA JUGA:Relawan SPBU, Bersatu Siap Menangkan Slamet Jadi Bupati Banyuasin
Andi menjelaskan bahwa berdasarkan penghitungan bersama dengan Dinas Pertanian kabupaten melalui Sistem Informasi Penguatan Data Pangan Strategis (SI PDPS) Kementerian Pertanian, luas panen di DIY dari Januari hingga April 2024 mencapai 73.726,48 hektare. Berikut adalah distribusi luas panen di berbagai kabupaten/kota di DIY
Meski sesuai target, Andi mengakui bahwa capaian luas panen tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yang mencapai 85.246 hektare.
Selama musim tanam (MT) 1 hingga Mei 2024, Andi memastikan bahwa tidak ada kelangkaan atau kendala pupuk bersubsidi di DIY, sehingga mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani.
Untuk menjaga produksi padi tetap maksimal memasuki musim kemarau, DPKP DIY akan menggencarkan monitoring tanam padi pada lahan eksisting.
BACA JUGA:Bacagub Sumsel H Mawardi Yahya dan Bacawagub Hj Anita Noeringhati Hadiri Pengajian Akbar
BACA JUGA:Kedapatan Curi Buah Sawit, Boy Ditangkap Tim Landak Polres Musi Rawas
Selain itu, DPKP DIY juga berencana meningkatkan distribusi bantuan varietas umur genjah, yaitu tanaman padi yang memiliki masa tanam kurang dari 105 hari.
"Kami juga memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), pompanisasi di lokasi tadah hujan yang ada potensi air," ucap Andi.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu petani di DIY dalam menjaga dan meningkatkan produksi padi meski dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti musim kemarau dan perubahan cuaca.(*)