Mengalir Jauh

Senin 27 May 2024 - 20:35 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

Karena dari kesatuan yang jelas maka muncul pertanyaan: apakah itu terkait dengan jendral berbintang 4 berinisial B? Untuk mengirimkan teror agar tindak korupsi Timah Rp 271 triliun tidak diperluas ke dirinya?

BACA JUGA:Lonjakan Lansia: Kabupaten OKU Timur Luncurkan Sekolah Lansia Sebiduk Sehaluan

BACA JUGA:Terduga Pencuri Motor Ditangkap Saat Berobat di Puskesmas Babat Toman

Kasihan jenderal purnawirawan yang lain, yang juga berinisial B. Yang tidak terkait dengan kasus itu. Terutama yang masih menjabat di badan tertentu yang punya kekuasaan tinggi.

Kasihan ia. Jadi ikut terduga dari mulut ke mulut. Misalnya jenderal B yang kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Hanya karena namanya juga diawali huruf B. 

Padahal menurut sumber kuat Disway, B yang satu ini jauh dari urusan timah itu. Memang pernah dekat dengan RBT tapi sudah lama sekali. Ketika pangkatnya baru bintang satu. Lalu tidak berhubungan lagi soal gituan dengan RBT.

Kelihatannya B yang lain pun bukan yang menggerakkan itu. Berarti ada nama-nama lain yang mulai diincar Febrie. Yang nama-nama itu belum beredar di medsos.

Harvey Moeis tersangka pertama kasus ini masih teguh: tidak mengungkap siapa pun di balik dirinya. Kecuali bahwa ia adalah suami Sandra Dewi, artis lima 'i' asal Bangka yang kaya raya itu.

Nama 'Moeis' di belakang Harvey juga sempat jadi tebak-tebakan siapa ia. Sempat banyak yang menduga anak Moeis yang tokoh PDI-Perjuangan.

Saya sempat menelepon Moeis. "Hahaha..." jawabnya. Semua baru jelas ketika wajah Moeis yang Harvey tampil di media.

Moeis yang 'hahaha' adalah tokoh asli Kaltim, anak pejuang kemerdekaan. Sedang Moeis yang timah hampir tidak pernah disebut media latar belakangnya.

Berarti bukan Moeis yang melebarkan ke nama-nama besar lebih jauh --meski pun nama-nama itu tidak lebih tinggi dari B. 

Tentu ada tersangka lain yang bernyanyi: ke mana saja uang dari Bangka itu mengalir sampai jauh.

Febrie tentu tidak takut atas semua teror itu. Dukungan padanya begitu luas. Apalagi sudah ada berita terbaru: TNI kirim tim pengamanan menjaga Kejaksaan Agung.

Anda pun mudah menduga: siapa tersangka yang  baik hati itu --dan apakah layak jadi justice collaborator.(Dahlan Iskan)

Kategori :