9 Tanda Kekurangan Protein bagi Kesehatan Tubuh

Senin 11 Dec 2023 - 19:56 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Di bawah ini beberapa tanda defisiensi protein yang bisa mengganggu kesehatan Anda. 

BACA JUGA:Pj Wako Monitoring Aksi Jum’at Bersih

BACA JUGA:Nathan Tjoe-A-On Cetak Gol dalam Kemenangan Telak Swansea City U-21

1. Mudah lapar

Salah satu akibat dari kekurangan protein yang paling sering terlihat yaitu mudah lapar. Begini, protein menjaga kadar gula darah tetap stabil. Bila jumlah protein tidak cukup, tingkat glukosa pun menjadi tidak seimbang. 

Akibatnya, tubuh akan mendorong Anda untuk terus makan seolah-olah belum mendapatkan sumber energi yang cukup. Jika terus dibiarkan, hal ini bisa meningkatkan risiko obesitas atau kegemukan. 

2. Gangguan kognitif

Selain mudah lapar, kekurangan protein dapat memicu naik turunnya gula darah yang bisa memengaruhi kesehatan otak. Alhasil, otak menjadi kesulitan untuk fokus, berpikir, hingga sering merasa linglung. 

Hal ini telah dibuktikan melalui studi dari Brain Disorders & Therapy. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa diet rendah protein berdampak pada komunikasi neuron yang mengubah sistem saraf (neurotransmitter). 

BACA JUGA:Tak Cuma Manis, Ini 8 Manfaat Madu Kelulut untuk Kesehatan

BACA JUGA:Mesut Ozil Ledek Tottenham Hotspur

Kondisi tersebut mungkin terjadi karena tubuh tidak dapat melepaskan nutrisi karbohidrat untuk energi dan menggerakkan otak akibat kurangnya protein. Oleh sebab itu, memenuhi kebutuhan protein harian penting demi menjaga kesehatan otak. 

3. Beberapa bagian tubuh membengkak (edema)

Kondisi edema terjadi ketika penumpukan cairan pada jaringan dan rongga tubuh yang menyebabkan pembengkakan. Salah satu penyebab edema yaitu kekurangan protein. 

Pada saat Anda tidak mendapatkan asupan protein yang cukup, tubuh juga kekurangan serum albumin. Serum albumin merupakan salah satu jenis protein yang disimpan dan diedarkan dalam darah. 

Bila tubuh kekurangan albumin, pembengkakan pada bagian tubuh yang terpengaruh pun muncul. Hal ini juga mungkin terjadi karena defisiensi protein menyulitkan tubuh mengatur dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. 

Kategori :