Bencana akibat ulah manusia, seperti perang atau aksi teroris.
Korban kekerasan, meliputi penculikan, penyekapan, dan penembakan.
Pelecehan fisik atau emosional di rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Pelecehan seksual atau penyerangan seksual.
Penindasan atau pelecehan emosional.
Terjebak atau terkunci di ruang kecil.
Apa saja faktor risiko PTSD pada anak?
Pada dasarnya, setiap orang yang memiliki trauma berisiko terserang post-traumatic stress disorder. Namun, PTSD akan lebih berisiko terjadi pada anak dengan beberapa kondisi di bawah ini.
Pada dasarnya, setiap orang yang memiliki trauma berisiko terserang post-traumatic stress disorder. Namun, PTSD akan lebih berisiko terjadi pada anak dengan beberapa kondisi di bawah ini.
Tidak adanya dukungan dari keluarga atau orang terdekat untuk membantu mengatasi trauma yang dialami.
Kejadian yang dialami terlalu buruk.
Peristiwa terjadi lebih dari satu kali.
Memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti depersi, kecemasan, atau fobia.
Penyalahgunaan alkohol atau narkoba.
Bagaimana cara PTSD pada anak didiagnosis?
Untuk mendiagnosis PTSD, dokter atau ahli tentu akan melakukan wawancara terhadap anak terkait apa yang ia rasakan.