2. Tambahkan santan kental sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan tercampur merata dan bisa dibentuk.
3. Panaskan cetakan atau wajan anti lengket dengan api sedang.
4. Ambil adonan secukupnya dan bentuk bulat pipih, lalu panggang di atas wajan panas hingga kedua sisi berwarna kecoklatan dan matang sempurna.
5. Angkat dan dinginkan, Wingko Babat siap disajikan.
BACA JUGA:Tahok Tutok Khas Prabumulih: Warisan Kuliner yang Kaya Rasa dan Sejarah
Wingko Babat yang asli memiliki tekstur kenyal dengan rasa kelapa yang dominan. Biasanya kue ini berbentuk bulat pipih dengan ukuran yang bervariasi. Di beberapa daerah, Wingko Babat dibuat dengan tambahan variasi rasa seperti cokelat, durian, dan pandan untuk menambah daya tarik dan pilihan bagi konsumen.
Wingko Babat tidak hanya enak dinikmati sebagai camilan, tetapi juga memiliki beberapa manfaat dan nilai gizi:
1. Sumber Energi: Kandungan tepung ketan dan gula memberikan energi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari.
2. Serat Alami: Kelapa parut dalam Wingko Babat mengandung serat alami yang baik untuk pencernaan.
3. Rasa Alami: Menggunakan bahan-bahan alami tanpa pengawet, membuat Wingko Babat menjadi pilihan camilan yang lebih sehat.
BACA JUGA:Rancak Bana, Ini Keindahan Destinasi Andalan Parawisata di Minangkabau
Wingko Babat adalah salah satu contoh kue tradisional Indonesia yang tetap bertahan di tengah maraknya berbagai camilan modern. Kelezatan dan keunikan rasa yang ditawarkan membuat Wingko Babat selalu dicari dan digemari.
Melestarikan dan mengenalkan kue tradisional seperti Wingko Babat tidak hanya sekadar menikmati rasa, tetapi juga menghargai dan menjaga kekayaan kuliner serta budaya bangsa.
Dengan mempertahankan tradisi dan rasa otentik, Wingko Babat akan terus menjadi bagian dari warisan kuliner yang dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang.(*)
BACA JUGA:Ini Wisata Uji Nyali di Raja Ampat, Salahsatunya Snorkeling dengan Hiu Paus