Menurutnya, walaupun tiket partai politik diperlukan untuk maju di Pilkada, figur atau sosok calon kepala daerah tetap menjadi faktor utama yang mengangkat elektabilitas.
Pengalaman perilaku pemilih di Sumsel menunjukkan bahwa dukungan partai politik tidak selalu mayoritas. Kedekatan masyarakat dengan partai politik atau 'Identity Party' sangat kecil.
Banyak pemilih yang pada awalnya mendukung partai politik tertentu, namun saat Pilkada, pilihan mereka tidak selalu sejalan dengan partai yang mendukung calon kepala daerah tersebut.
Arianto juga menekankan bahwa survei merupakan instrumen valid untuk mengukur dukungan calon kepala daerah dan pemilih partai politik.
"Keliru besar kalau dikatakan bahwa salah satu partai politik bisa membuat dukungan pada calon berubah total. Sebab, sekali lagi, figur/sosok dari calon kepala daerah tersebut sangat berperan penting dan menjadi faktor utama dalam menarik pemilih," pungkasnya, dengan pengalaman 28 tahun di dunia survei nasional.
Pilkada Sumsel kali ini membuktikan bahwa figur atau sosok calon kepala daerah adalah faktor kunci dalam memenangkan hati pemilih, melampaui dukungan partai politik yang mengusung mereka. (*)