REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed (MBZ), di Istana Al Watan, Abu Dhabi, untuk membahas kerja sama investasi.
Pertemuan ini dilakukan dalam bentuk pleno, di mana masing-masing presiden didampingi oleh sejumlah menteri dari negara mereka.
Dari pihak Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Luar Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turut hadir.
BACA JUGA:Tragedi di Jalan Gajah Mada: Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Ojek Online yang Menerobos Lampu Merah
Selain pertemuan bilateral dalam format pleno, Presiden Jokowi juga mengadakan pertemuan terbatas dengan Presiden MBZ, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Menteri Luar Negeri. Dalam pertemuan ini, kedua pihak fokus pada pembahasan kerja sama investasi.
Dua isu utama yang dibahas adalah:
1. Pembangunan Financial Center di Ibu Kota Nusantara (IKN):
Rencana kerja sama ini diatur dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri PUPR dengan Dubai International Financial Center (DIFC).
Setelah penandatanganan MoU, akan diadakan kunjungan delegasi teknis untuk membahas persiapan lebih lanjut.
2. Pengembangan Industri Baterai dan Kendaraan Listrik
Indonesia memiliki stok nikel yang besar dan telah mengembangkan ekosistem hilirisasi nikel, terutama dalam sektor baterai dan kendaraan listrik.
Presiden Jokowi mengundang UEA untuk berinvestasi dalam industri ini, dari hulu ke hilir.
Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pembahasan teknis terkait kerja sama ini antara tim dari kedua negara.(*)