REL, Kayuagung - Musim kemarau tahun ini telah terjadi, dimana cuaca panas ekstrim pada siang hari terjadi. Akibatnya berpengaruh terhadap peliharaan ikan di kerambah.
Yakni menyebabkan sejumlah ikan peliharaan di dalam kerambah mati. Sehingga membuat pembudidaya ikan kerambah menjadi rugi.
Terkait dengan matinya sejumlah ikan milik masyarakat yang dipelihara dengan kerambah, Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) angkat bicara.
Disampaikan Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten OKI melalui petugas Laboratorium Hama Penyakit Ikan, bahwa pengaruh cuaca ekstrim yang menyebabkan kematian sejumlah ikan di dalam kerambah milik masyarakat.
BACA JUGA:Pemerintah Mulai Sosialisasikan Pengadaan PNS 2024
BACA JUGA:Pj Bupati Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran
Dimana masyarakat pemilik kerambah di Kelurahan Kayuagung Asli, Kecamatan Kayuagung, kebingungan mengenai banyak ikan toman yang dibudidayakannya mati mendadak.
Dikatakan, Petugas Laboratorium Hama Penyakit Ikan Diskan OKI, Ahmad Husin Sulaiman, dimana pada bulan-bulan ini, karena iklim tidak bersahabat atau panas ekstrim oleh musim kemarau, maka berpengaruh pada perairan.
"Musim kemarau air menjadi surut, kekeruhan, suhu tidak stabil sehingga memicu terjadinya kasus kematian ikan. Jadi berbagai jenis ikan mati mendadak, yaitu seperti, toman, patin, termasuk nila sangat rentan di suhu," jelasnya, Jumat 26 Juli 2024.
Lanjut dia, dimana untuk suhu memang berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen di perairan. Sehingga membuat ikan dalam kerambah mati.
BACA JUGA:Pria Lubuklinggau Diduga Cabuli Anak 8 Tahun dengan Dalih Mengajak Mengambil Jeruk
BACA JUGA:WOW, Dari 161.216 Pendaftar, Hanya 2,1% yang Lulus Masuk Sekolah Kedinasan
Dia menjelaskan, mengenai kematian mendadak ikan di sejumlah kerambah seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka sebagai petugas laboratorium bersama petugas laborituum Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKI telah beberapa kali melakukan cek kualitas air dan turun kelapangan.
"Pengecekan kerambah milik masyarakat mulai dari ulu Kayuagung yaitu Kelurahan Jua-Jua sampai ke Srigeni, berapa titik kita sampling. Memang pada saat itu, juga pernah terjadi di kasus yang sama kematian ikan patin dan toman," terangnya.
Sambung dia, dari hasil sampling yang dilakukan memang dari analisa kualitas air terjadi ada beberapa parameter yang down. Dimana istilahnya, di bawah ambang batas buat toleran hidupnya ikan. Maka oleh karena itu ikan-ikan mati mendadak.