Sejarah Bendera Merah Putih: Warisan Majapahit hingga Proklamasi Kemerdekaan
Ilustrasi .foto : Dok/Ist.--
REL, BACAKORAN.CO - Bendera merah putih merupakan simbol kebanggaan dan identitas negara Indonesia. Di balik kibaran Sang Saka Merah Putih, terdapat sejarah panjang yang telah dimulai sejak zaman kerajaan, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan.
Asal Usul Bendera Merah Putih
Menurut buku "Mengenal Indonesia: Aku Cinta Indonesia, Tak Kenal Maka Tak Sayang" karya Boli Sabon Max, penggunaan bendera atau panji merah putih sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Pada masa itu, panji Majapahit terdiri dari sembilan garis merah dan putih yang digunakan sebagai lambang kebesaran kerajaan. Warna-warna ini juga digunakan oleh Jayakatwang dalam melawan Kertanegara dari Kerajaan Singasari.
Sejarawan Muhammad Yamin menjelaskan bahwa merah dan putih merupakan warna yang dihormati di Nusantara. Ia menggambarkan kedua warna tersebut sebagai lambang alam cakrawala di daerah tropis, dengan merah melambangkan matahari yang menyala dan putih melambangkan bulan perak.
BACA JUGA:Gabon: Negara yang Merayakan Kemerdekaan pada 17 Agustus, Sama dengan Indonesia
BACA JUGA:Polisi Menembak M4ti Begal Motor di Serpong, Tangerang: Satu Pelaku Lainnya Ditangkap
Bendera Merah Putih dalam Perjuangan Kemerdekaan
Penggunaan bendera merah putih berlanjut ke era perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bendera ini resmi menjadi simbol negara pada saat proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Fatmawati, istri Presiden Soekarno, diberi kepercayaan untuk menjahit bendera tersebut. Bendera yang dijahit Fatmawati terbuat dari bahan katun Jepang dengan ukuran 276 x 200 cm.
Bendera merah putih pertama kali berkibar di halaman rumah Soekarno dan Fatmawati di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, saat proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Bendera Duplikat
BACA JUGA:Fenomena Alam Menakjubkan: Hutan Surgawi di Lubang Alam China
BACA JUGA:Mengenal Kopi Putih: Keunikan dan Manfaat dari Biji Kopi yang Disangrai Ringan
Setelah proklamasi, bendera merah putih jahitan Fatmawati terus dikibarkan pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka hingga tahun 1968.