Pengunduran Diri Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Golkar: Analisis Benturan Internal & Kekuatan Tersembunyi
Pengunduran Diri Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Golkar: Analisis Benturan Internal dan Kekuatan Tersembunyi-(Poto: ist/ist)-
Dalam pernyataan resminya, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pengunduran dirinya didorong oleh keinginan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang.
BACA JUGA:Pasangan HDCU Resmi Kantongi B.1.KWK Partai Nasdem
BACA JUGA:3 Partai Politik Tertua yang Ada di Indonesia, Salahsatunya PKB dan PDIP
Airlangga menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang matang dan atas petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.
"Selamat pagi para kader Golkar yang saya cintai. Saya, Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Golkar," ujar Airlangga dalam videonya.
Airlangga juga menjelaskan bahwa pengunduran dirinya berlaku efektif sejak Sabtu, 10 Agustus 2024. Ia berharap bahwa partai dapat segera menjalankan mekanisme organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Terkait dengan pengunduran diri Airlangga, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menegaskan bahwa tidak ada desakan eksternal yang mempengaruhi keputusan tersebut.
BACA JUGA:Tiga Pasangan Calon Diprediksi Bertarung di Pilgub dan partai pengusung Dalam pilkada Sumsel 2024
Doli menyatakan bahwa pengunduran diri Airlangga didasari oleh pertimbangan untuk menjaga soliditas internal partai dan menciptakan situasi yang kondusif dalam masa transisi pemerintahan.
"Nggak ada (desakan eksternal)," kata Doli.
Doli menjelaskan bahwa Airlangga akan lebih fokus pada tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, terutama dalam mengawal program-program transisi pemerintahan dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut Doli, Airlangga memiliki peran penting dalam memastikan kesinambungan visi dan misi pemerintahan di masa depan.
"Ketum kami itu sebagai Menko Perekonomian sepertinya lebih dibutuhkan di kabinet untuk mengantarkan masa transisi pemerintahan. Karena banyak sekali program-program yang disiapkan sebagai program lanjutan untuk menjaga kesinambungan visi misi program 2 periode Jokowi-Ma'ruf Amin dan kemudian ke depan Pak Prabowo dan Pak Gibran," jelasnya.
Lebih lanjut, Doli menekankan bahwa pengunduran diri Airlangga juga bertujuan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program-program nasional, termasuk Pilkada yang akan datang.
BACA JUGA:Tiga Pasangan Calon Diprediksi Bertarung di Pilgub dan partai pengusung Dalam pilkada Sumsel 2024