Fakta Pembubaran Demonstrasi di Semarang: 33 Demonstran Dirawat di Rumah Sakit

Foto: Fakta Pembubaran Demonstrasi di Semarang: 33 Demonstran -Istimewa-

Sebagian demonstran berusaha menyelamatkan diri dari paparan gas air mata dengan berlindung di berbagai tempat di sekitar lokasi, termasuk di instansi pendidikan dan pusat perbelanjaan.

 Sejumlah demonstran bahkan terpaksa berlari ke basement Polux Paragon Mall untuk menghindari udara yang telah tercemar gas air mata.

BACA JUGA:Menguak Rahasia di Balik Dinding Cendana: Kunjungan Mahasiswa ke Soeharto Pasca-Kepresidenan

BACA JUGA:Pemerintah Tak Bisa Mengubah Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, Kata Hendri Satrio

Dewi, seorang mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Walisongo, menceritakan bahwa ia dan ratusan pengunjuk rasa lainnya terpaksa berlindung di basement mall karena udara di luar sudah terlalu berbahaya. 

Lobi Polux Paragon Mall kemudian berubah menjadi tempat perawatan darurat bagi para demonstran yang terdampak. 

Banyak di antara mereka mengalami sesak napas hingga pingsan. 

Sejumlah ambulans terlihat bolak-balik untuk mengevakuasi para korban ke rumah sakit terdekat.

BACA JUGA:Gaji PNS akan Kembali Naik pada 2025, Berikut Daftar Nominalnya saat Ini

BACA JUGA:Warga Lampung Wajib Tau, Ini Daftar Wilayah di Lampung yang Berpotensi Berdampak Gempa dan Tsunami Megathrust

Reaksi dan Tindakan Selanjutnya

Insiden ini memicu berbagai reaksi dari berbagai pihak. Kritik terhadap penggunaan kekuatan oleh aparat kepolisian dalam menangani aksi demonstrasi kembali mengemuka.

terutama terkait dengan hak kebebasan berkumpul dan menyampaikan pendapat yang seharusnya dijamin oleh konstitusi.

Perkembangan lebih lanjut terkait insiden ini masih terus dipantau, terutama mengenai kondisi kesehatan para demonstran yang dirawat serta tindakan hukum yang mungkin diambil oleh pihak terkait terhadap para demonstran yang ditangkap. (*)

Tag
Share