Sejarah Berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): Dari Pemikiran Ulama hingga Menjadi Partai Besar di Indone

Sejarah Berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): Dari Pemikiran Ulama hingga Menjadi Partai Besar di Indonesia-(Poto; ist/ist)-

RAKYATEMPATLAWANG - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah salah satu partai politik utama di Indonesia yang memiliki akar kuat dalam tradisi Islam dan pergerakan nasional.

Didirikan pada akhir 1990-an di tengah transisi politik besar pasca-Orde Baru, PKB memiliki sejarah unik yang berkaitan erat dengan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. 

BACA JUGA:Joncik-Arifai Didampingi Ketua DPW PAN dan Delapan Parpol, Siap Lanjutkan Empat Lawang Madani Jilid II

BACA JUGA:11 Parpol non-Parlemen tak Cukup Usung Calon

Artikel ini akan membahas sejarah berdirinya PKB, latar belakang pendiriannya, peran para ulama, dan bagaimana partai ini menjadi salah satu kekuatan politik penting di Indonesia.

Latar Belakang Sosial-Politik Indonesia di Era Reformasi

Menjelang akhir 1990-an, Indonesia mengalami pergolakan politik yang hebat. 

Krisis ekonomi Asia pada 1997-1998 memicu ketidakstabilan politik dan sosial, yang akhirnya menyebabkan jatuhnya rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.

Periode ini dikenal sebagai era Reformasi, ditandai dengan transisi menuju demokrasi yang lebih terbuka dan upaya untuk melakukan reformasi dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan hukum.

BACA JUGA:Ketua MK yang Putuskan Parpol Bisa Usung Cagub-Cawagub Tanpa Kursi DPRD Ternyata Mantan Hakim PN Curup, Ini Pr

BACA JUGA:Suara Sah Parpol Juga Bisa Untuk Persyaratan Pencalonan

Dalam konteks ini, muncul kebutuhan akan partai politik baru yang dapat mewakili berbagai aspirasi masyarakat Indonesia yang beragam. 

Salah satu kelompok yang merasa perlu membentuk partai politik adalah Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926.

NU telah lama menjadi kekuatan sosial dan politik yang signifikan di Indonesia, tetapi selama Orde Baru, organisasi ini lebih terfokus pada kegiatan keagamaan dan pendidikan.

Tag
Share