Makanan Berlemak untuk Ibu Hamil, Mana yang Boleh?
Ilustrasi--
Makanan yang digoreng. Ayam goreng dan gorengan mengandung lemak trans yang terbentuk saat minyak dipanaskan pada suhu tinggi.
Produk susu penuh lemak. Susu full cream, es krim, dan keju mengandung banyak lemak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan ibu hamil.
Roti, kue, dan biskuit. Camilan dan makanan penutup ini kemungkinan mengandung banyak mentega atau margarin yang menjadi sumber utama lemak jenuh.
Berapa anjuran asupan lemak harian pada ibu hamil?
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi sekitar 67,3 gram lemak per hari. Bahkan, sekitar 25–35% asupan kalori harian ibu hamil harus berasal dari lemak.
Dampak buruk konsumsi makanan berlemak saat hamil
Konsumsi makanan berlemak dalam jumlah berlebih selama masa kehamilan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan ibu hamil dan janin.
Berikut adalah sejumlah dampak yang bisa dirasakan ibu hamil akibat makan makanan berlemak dalam jumlah yang berlebihan.
1. Risiko penyakit jantung
Konsumsi makanan berlemak, terutama yang tinggi lemak jenuh dan trans, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Makanan berlemak meningkatkan kolesterol jahat (LDL) serta menurunkan kolesterol baik (HDL). Kondisi ini lama-kelamaan menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh arteri.
Aliran darah yang terhambat ini akan menambah beban kerja jantung sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung pada ibu hamil.
2. Pertumbuhan janin terhambat
Tingginya kadar lemak dalam tubuh ibu hamil dapat memengaruhi aliran darah ke plasenta. Hal ini dapat mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh janin.
Nantinya, kondisi ini dapat membuat proses metabolisme janin terganggu. Pada akhirnya, berat badan bayi saat lahir mungkin lebih rendah dibandingkan dengan berat badan bayi normal.