Perkembangan Emosi Anak Usia 6-9 Tahun, Bagaimana Tahapnya?

Ilustrasi--

“Aku melihat kamu merasa frustrasi karena tidak bisa menyelesaikan puzzle ini. Terkadang memang butuh waktu dan usaha. Mari kita coba bersama-sama, dan jika perlu, kita bisa berhenti sejenak dan mencobanya lagi nanti.”

4. Ketika anak takut

Dengan mengecek situasi bersama dan memberikan solusi saat anak takut, Anda membantunya merasa aman dan memahami bahwa ketakutannya bisa dikelola.

Contoh:

 “Aku tahu kamu merasa takut karena ada suara aneh di luar. Itu bisa membuat kita merasa tidak nyaman. Mari kita periksa bersama untuk memastikan semuanya aman, dan kalau kamu ingin, kamu bisa tidur dengan lampu malam menyala.”

5. Ketika anak bingung

Memberikan bantuan dan penjelasan yang jelas membantu anak merasa lebih percaya diri dan memahami materi yang sulit.

Contoh:

 “Kamu tampaknya bingung dengan tugas matematika ini. Tidak apa-apa, ayo kita lihat bersama-sama bagian mana yang sulit. Kita bisa bekerja pelan-pelan sampai kamu paham.”

6. Ketika anak gembira

Mengakui dan merayakan kegembiraan anak memperkuat perasaan positif anak dan memberinya dorongan untuk terus berusaha.

Contoh:

“Wow, kamu kelihatan sangat bahagia setelah mendapatkan bintang emas di sekolah! Apa yang membuatmu merasa begitu senang hari ini? Ceritakan lebih banyak tentang pencapaianmu!”

7. Ketika anak kecewa

Mengakui perasaan kecewa dan membantu anak melihat sisi positifnya mengajarkan ia cara mengatasi kekecewaan dengan sikap yang lebih positif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan