Perkembangan Emosi Anak Usia 6-9 Tahun, Bagaimana Tahapnya?

Ilustrasi--

Anak di usia 8 tahun sudah mampu untuk mengelola emosi yang lebih kompleks.

Seiring semakin baiknya perkembangan anak usia 8 tahun, ia sudah mampu untuk belajar mengelola pikiran dan emosinya demi menjaga perasaan seseorang.

Ambil contoh, ketika tantenya memberikan sepotong kue cokelat, si Kecil masih dapat tersenyum dan mengatakan terima kasih meski mungkin ia kurang menyukai kue tersebut.

4. Perkembangan emosi anak usia 9 tahun

Ada berbagai kemampuan emosi yang sudah mampu dilakukan anak di masa perkembangan usia 9 tahun, yaitu sebagai berikut.

Anak sudah mulai mampu mengendalikan emosinya di beberapa waktu dan kondisi.

Anak memiliki rasa empati yang kuat. Hal ini membuat anak dapat mengerti dan peka terhadap apa yang dirasakan orang lain.

Anak umumnya memiliki rasa takut, cemas, dan stres terkait pelajaran dan nilai di sekolah.

Perkembangan anak usia 9 tahun ini menunjukkan sudah ada cukup banyak hal yang berubah dari dirinya.

Hal ini terlihat dari kemampuan anak dalam menangani konflik yang terjadi, baik pada diri maupun orang lain yang ia temui.

Pada masa perkembangan di usia ini, anak cenderung tertarik untuk mulai mengenal lebih jauh mengenai lingkungan di sekitarnya. Anak terlihat ingin lebih terlibat dalam tugas dan tanggung jawab di keluarganya.

Meski demikian, nyatanya anak di usia 6-9 tahun masih tetap mencari perlindungan emosi kepada keluarga saat merasa tidak aman. Intinya, peran orangtua masih sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak. 

Apa pentingnya kemampuan mengelola emosi bagi anak?

Emosi adalah kemampuan diri, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak, yang berguna untuk mengerti kondisi diri dan orang lain di sekitar.

Tanpa adanya emosi, seseorang mungkin akan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya maupun orang lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan