Perkembangan Emosi Anak Usia 6-9 Tahun, Bagaimana Tahapnya?

Ilustrasi--

Sebaliknya, adanya emosi, entah baik maupun buruk, dapat memberi banyak “rasa” di dalam hidup.

Itulah mengapa memahami setiap tahapan perkembangan emosi anak usia 6-9 tahun merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan para orangtua.

Selain memahami perkembangan fisik, perkembangan sosial, hingga perkembangan kognitif, keterampilan emosi anak di usia 6-9 tahun juga perlu dikenali.

Singkatnya, perkembangan emosi anak bisa dikatakan sebagai kunci untuk memulai hidup yang sehat sejak kecil.

Namun, kemampuan mengelola emosi yang dimiliki anak tidak terbentuk dengan sendirinya.

Peran orangtua dan orang-orang terdekat lainnya di sekitar anak turut diperlukan untuk mendukung terciptanya kemampuan anak dalam merasakan emosi diri dan orang lain.

Melansir dari Rasmussen College, perkembangan emosi yang kuat umumnya berlandaskan pada lima keterampilan utama, yang meliputi berikut ini.

Kesadaran diri.

Kesadaran sosial.

Mengatur emosi.

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Membangun hubungan.

Berbagai keterampilan dasar dalam perkembangan emosi anak ini yang nantinya memengaruhi kondisi anak di sekolah, rumah, maupun masyarakat luas.

Jika emosinya tidak mampu dikelola dengan baik, anak akan kesulitan untuk fokus di sekolah, berteman dengan teman-temannya, maupun terlibat dalam tim.

Bahkan, perkembangan emosi anak di usia 6-9 tahun dapat berpengaruh pada hampir semua perkembangan lain dalam dirinya sejak dini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan