Perkembangan Emosi Anak Usia 6-9 Tahun, Bagaimana Tahapnya?

Ilustrasi--

Contoh komunikasi sesuai perkembangan emosi anak 6-9 tahun

Perkembangan emosi masing-masing anak tidak selalu sama. Namun, setiap emosi yang dirasakan oleh anak perlu dihadapi dengan cara yang tepat

Berikut beberapa contoh dalam menghadapi emosi anak usia 6-9 tahun.

1. Ketika anak marah

Dengan mengakui kemarahan anak, Anda menunjukkan bahwa perasaannya sah dan diperhatikan.

Setelah itu, arahkan anak agar berpikir tentang solusi untuk membantu ia belajar mengelola emosi dan menyelesaikan masalah secara konstruktif.

Contoh:

 “Aku lihat kamu sangat marah karena adikmu mengambil mainanmu tanpa izin. Marah itu wajar, tapi mari kita coba cara yang baik untuk mengatasi perasaan ini. Apa yang bisa kita lakukan supaya kamu merasa lebih baik? Mungkin kita bisa bicarakan ini dengan adikmu atau mencari cara lain untuk bermain.”

2. Ketika anak sedih

Mengakui kesedihan anak dan menawarkan solusi bisa membantu ia merasa didukung dan mengalihkan perhatian dari rasa kecewa.

Contoh:

“Aku tahu kamu sangat sedih karena tidak bisa ikut pergi ke taman bermain. Itu memang membuatmu merasa kecewa. Tapi kita bisa mencari hal menyenangkan lainnya yang bisa kita lakukan di rumah. Apa yang kamu suka lakukan ketika di rumah?”

3. Ketika anak frustrasi

Dengan menawarkan bantuan dan memahami frustrasi yang dirasakan, Anda membantu anak merasa didukung dan memberinya cara untuk mengatasi tantangan.

Contoh:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan