Tembus Kerupuk
Chin Chin (tengah) bersama Dahlan Iskan dan kakaknya, Agus Suhendro.—--
Sejak SMA Goenawan sudah ingin berdagang: mengikuti jejak sang papa yang punya beberapa pabrik tapioka. Ia khawatir tidak ada di antara saudarannya yang terjun ke bisnis.
Kakak sulungnya diminta mertua gabung ke perusahaan rokok besar milik sang mertua. Kakak-kakak lainnya wanita: akan ikut suami mereka. Adik-adiknya masih kecil.
Maka selesai kuliah Goenawan tinggal di Belanda. Dagang. Ia mendatangkan hasil bumi Indonesia ke Eropa. Ia tahu orang Belanda begitu menyukai kerupuk udang Indonesia.
Goenawan juga buka restoran Indonesia. Laris. Berkembang. Sampai jadi lima restoran. Namanya Anda masih ingat –karena pernah makan di sana: Menuet. Anda juga sudah tahu apa artinya.
Setelah kawin, Goenawan mengajak istri tinggal di Belanda. Tidak kerasan. Tidak cocok dengan iklimnya. Sang istri minta pulang.
Sejak itulah Goenawan berpikir untuk bisnis kerupuk udang. Bukan lagi mentah. Tidak akan seperti yang dikirim ke Belanda. Goenawan bikin pabrik kerupuk goreng. Banyak rasa. Yang paling laris yang rasa asli dan barbeque. Kemasannya bagus. Rasanya –saya mencicipi contoh yang ia bawa ke Tiongkok.
Goenawan mewakili perasaan kita: bagaimana bisa menembus pasar Tiongkok yang amat keras.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 29 Oktober 2024: Robot Curhat
Jokosp Sp
Sudah ada masse,,,,Abah saja malu nyebutin detailnya, takut dicomplain anak darjo kae. Lagipula Abah kan belum pernah nyoba ngajak ngobrol berdua, apakah bisa seperti Galuh Banjar saat lagi mudanya.
Mbah Mars
Bolkin barusan beli robot. Kecanggihannya terletak pada kemampuannya mendeteksi kebohongan orang. Suatu malam, Jabrik, anak dari pasangan Bolkin-Menuk pulang telat. "Mengapa baru pulang ?", tanya Bolkin. "Tadi menyelesaikan tugas bersama, Pa", jawab Jabrik. Plaaaak. Tiba2 Jabrik ditampar robot. "Omong jujur kamu" "Main game", jawab Jabrik. "Saat seusiamu, papa tdk pernah keluyuran sampai selarut ini, apa lagi cuma main game "kata Bolkin sambil menampar Jabrik. Tiba2, plaaakk! Wajah Bolkin gantian ditampar robot. Menuk yg sedari tadi diam mendekati anaknya. Mengelus-elus wajah Jabrik yg dua kali kena tampar. "Papa tidak boleh begitu. Bagaimanapun, Jabrik adalah anak kita", kata Menuk. Tiba2 robot mendekati Menuk. Dan...plakkkk!. Menuk sempoyongan.
iwan
Pak AF kalau pertanyaan yang sama ditanya berulang-ulang, jawaban robot adalah " Bapak cerewet sekali ....." hahahahahahaha
Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺