Ikan PrimaLand

Rendra Masdrajad Safaat—--

Udin Salemo 

Abah Dis lagi di Tiongkok nih, coba tanya disana apakah kepolisian Tiongkok merekrut ahli pertanian dan ahli gizi untuk mendukung program swasembada pangan pak Jinping. Mana tau polisi disana turun ke sawah untuk mempercepat swasembada pangan. Di negara kulonnya Tuvalu bagian barat daya, the police akan merekrut tenaga ahli pertanian dan ahli gizi dalam rangka ikut menyukseskan program swasembada pangan lurah baru. Sugoooiiii, kata orang Jepun, wkwkwkwk... 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯•苏约诺 

DARI KURBAN, SEKARANG MENJADI PELAKU GENOSIDA..? Cara Israel menghancurkan "wilayah" Gaza dan Libanon dengan: 1). Pertama, dengan meminta penduduk mengungsi dan atau meninggalkan rumah. Alasannya, di daerah itu, ada unsur Hamas dan atau Hisbullah. 2). Begitu penduduk meninggalkan rumah, maka rumah-rumah itu dihancurkan. 3). Penduduk yang sudah mengungsi pun tidak aman. Bantuan dihambat. Pulang tidak bisa, tidak diperbolehkan. Kalaupun bisa, tidak bisa menempati kembali rumahnya, karena rumah sudah hancur. 4). Di pengungsian, yang berpindah-pindah, bahkan saat di rumah sakit, masih sering ada pengeboman terhadap pengungsi dan rumah sakit. Alasannya, "di sana" ada unsur Hamas, dan atau Hisbullah. Hal-hal di atas, meski masih sering diperdebatkan, tetapi bisa dikatakan, merupakan salah satu ciri dan atau elemen "genosida". Meski kalau Israel menyatakan itu sebagai upaya pembelaan diri. Sementara tekanan dari komunitas internasional terhadap Israel sebenarnya memang ada, termasuk dari PBB dan beberapa negara Tapi respons sering terbagi dan diwarnai kepentingan politik dan diplomatik, sehingga hasilnya sering lemah atau terhambat. ### Mengerikan... Dulu kurban genosida. Sekarang menjadi pelaku genosida.. 

Leong Putu 

"Perjalanan ke Shenzhen ini telah membuka kemungkinan baru bagi siapa saja". Waspada, Bu Bos...waspada....!!! Pak Bos nemu kesempatan baru di Tiongkok sana. Kemungkinan jalan mindo telah dirintis...waspada!!! 

Liáng - βιολί ζήτα 

iseng-iseng saja Kalau saya tidak salah, di setiap negara ada institusi yang menangani perdagangan luar negeri, dengan membawahi komite-komite negara tertentu yang potensial sebagai tujuan perdagangan untuk berbagai macam produk negaranya. Di Indonesia ada "Kamar Dagang dan Industri (Kadin)". Kadin membawahi banyak komite, ada "Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)". Nah ini yang membuat orang seperti saya rada-rada bingung... Apakah KIKT belum semaksimal yang diharapkan pengusaha, terutama pengusaha menengah ?? Ataukah memang KIKT lebih fokus menangani bisnis berskala besar dengan nilai perdagangan sekian besar misalnya ?? Seandainya, seumpamanya, misalkan... (meski seperti mimpi di siang bolong)..... : Kalau saya jadi ketua umum Kadin Indonesia, Bapak Dahlan Iskan akan saya tunjuk paké jempol sebagai Ketua "Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)". Di dalam SK yang saya tanda tangani ngga bakalan tuh dicantumkan embél-embél di depan nama Bapak Dahlan Iskan... tanpa "profesor" - wong Beliau tidak mengajar di perguruan tinggi koq ; juga tanpa "doktor honoris causa" - buat apa gelar kehormatan itu, wong sekarang ini disinyalir ada yang mulai jualan segala macam gelar kehormatan koq.) Sing puenting... kerjanya, sat set wat wet..... GOOOOOLLLLLLLLLL. 

Er Gham 

Zarof. Orang seperti dia ada banyak. Tersebar. Ditunjuk. Sebagai koordinator. Umumnya yang sudah pensiun. Tugasnya menampung uang haram. Menampung setoran dari proyek. Nanti uangnya dibagi bagi. Bisa juga buat jalan jalan. Bisa untuk bantu pegawai yang sedang kesulitan. Atau anaknya mau masuk sekolah. Apakah setiap kantor ada bemdahara uang haram ini. Who knows. Tapi itu kantor kantor di negeri konoha. Tidak terjadi di negeri ini. Yang penduduknya jujur dan saleh. 

Mirza Mirwan 

"Di arena pameran makanan dan minuman terbesar di Tiongkok ini," tulis Pak DI di paragraf kedua. Tapi tak dijelaskan nama pamerannya, siapa penyelenggaranya, dan lainnya. Walau saya tak diajak -- maksudnya dibayarin tiketnya -- ke Shenzhen, saya bisa menjelaskan tentang pameran makanan dan minuman itu. Penyelenggaranya adalah China Sugar New Century International Convention and Exhibition Co. Ltd. (Beijing). Pameran itu di adakan dua kali tiap tahun. Untuk musim semi selalu diselenggarakan di Chendu. Sedang untuk musim gugur diselenggarakan di kota lain. Nah musim gugur ini giliran kota Shenzhen. Karena kali ini pameran yang ke-111, maka nama pameran di Shenzhen itu "The 110th China Food and Drink Fair", berlangsung 29 - 31 Oktober. Venue pameran di Shenzhen Convention and Exhibition Center. Apa saja yang dipamerin? Traditional Wine, Grape Wine and International Liquor, Food and Beverage, Food Machinery, dan Food Packaging. Maka, sebenarnya, agak "nyleneh" kalau Pak DI minta Abdullah bercerita tentang bengkel motor listrik. Tetapi, ya, namanya promosi, kok. Toh penyelenggara mengizinkan. Bulan September kemarin di Shenzhen juga ada dua kali pameran lain.

Tag
Share