Modal dan Keterampilan Menjadi Penghambat
SELA: Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Peknas Sumsel, di sela-sela kegiatan penyaluran bantuan pojok pangan gratis di Plaju, Jum’at (1/11/2024). Foto: dok/ist--
REL, Palembang – Tantangan klasik yang selama ini menjadi penghambat bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumatera Selatan (Sumsel) kembali mengemuka.
Terbatasnya akses modal dan kurangnya keterampilan tenaga kerja menjadi dua kendala utama yang dialami para pelaku UMKM untuk berkembang.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Peknas Sumsel, Zulfikri saat menghadiri kegiatan penyaluran bantuan pojok pangan gratis di Plaju.
“Meskipun jiwa kewirausahaan di Sumsel sangat tinggi, banyak pelaku UMKM yang kesulitan melangkah lebih jauh akibat keterbatasan modal,” kata Zulfikri.
Ia menyebutkan, banyak ide bisnis potensial yang kandas di tengah jalan karena sulitnya mengakses tambahan dana untuk pengembangan usaha.
BACA JUGA:Sumsel Tambah 100 Ribu Hektare Sawah
BACA JUGA:HEBOH! La Tiao Picu Keracunan Massal
“Proses birokrasi di lembaga keuangan masih cukup rumit dan sering kali menjadi penghambat utama,” tambahnya.
Dalam menghadapi masalah ini, Peknas Sumsel mulai aktif menyuarakan pentingnya perubahan sistem.
Zulfikri mendesak lembaga keuangan agar membuka akses pembiayaan yang lebih mudah bagi pelaku UMKM.
“Kami butuh skema pinjaman berbunga rendah dan persyaratan yang lebih fleksibel untuk UMKM,” tegasnya.
Menurutnya, model lembaga keuangan inklusif, seperti koperasi simpan pinjam dan lembaga keuangan mikro, juga sangat diperlukan.
Selain masalah modal, keterampilan tenaga kerja juga menjadi perhatian serius bagi Peknas Sumsel.
Zulfikri menjelaskan bahwa peningkatan kualitas tenaga kerja adalah salah satu prioritas.