Medali Debat Oleh: Dahlan Iskan
Bersama para orang tua dan peserta yang mengikuti The World Scholar’s Cup Tournament of Champions.—--
Industri itu pelan-pelan pindah ke Pennsylvania. New Haven kian kehilangan penduduk. Kini kota New Haven menjadi seperti kota Yale University.
Tiba-tiba ada 1.600 orang datang ke sini. Angka itu bisa naik tiga kali lipat. Mereka diantar ayah-ibunya. Apalagi juga kakek-neneknya.
Sungguh tajam ide penggagas kejuaraan ini. Ekonomi dapat. Bisnis dapat. Intelektualitas dapat.
Hotel dan resto di New Haven hidup. Salah satu yang wajib kunjung: resto burger pertama di dunia: Louis Lunch. Dibuka 1885.
Saya tidak akan menuliskannya --biasanya akan muncul sendiri di Happy Wednesday. Oleh bapaknya si Ndet.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 16 November 2024: Pemerintahan Sederhana
Gianto Kwee
Birokrasi adalah "System", System "Tidak punya Hati" Yang menjalankan System "Tidak boleh" Menggunakan Hati nya saat bekerja !
Agus Suryonegoro III -
BIROKRAT DAN BIROKRASI: YANG RUWET ADA, YANG BAIK BANYAK.. 1). Birokrat adalah kata benda: orangnya. 2). Birokrasi adalah sifatnya. 3). Sifatnya seperti apa, pastilah mengikuti orangnya. Awalnya kata birokrat itu konotasinya netral. Birokrasi, awalnya juga netral. Bahkan ada unsur "ideal" dan "harapan" di dalamnya. Idealnya, atau harapannya, pastilah sifat administrasi pemerintahan itu teratur dan efisien. Dalam perkembangannya, akan ideal atau tidak, itu sangat tergantung "pemimpin" dan "sistim administrasi" yang dikembangkannya. Tapi memang realitasnya, sifat atau sistim administrasi pemerintahan di manapun, akhirnya cenderung: 1). Tidak efisien. 2). Ruwet bin mbulet. 3). Koruptif.. ### Meski yang "sat set" dan "wat wet" juga "banyak".. Bukan hanya "ada".. Sekarang sudah "akan" lahir juga: Birokrat dan Birokrasi -- yang sederhana. Di Amerikana sana.. Semoga nanti juga di "sini"..
BACA JUGA:Pelayanan Publik di Muba Zona Hijau Lagi!
BACA JUGA:Massa Desak Pj Bupati Angkat Kaki
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Suami-istri mengantre di luar kantor pemerintah yang mengurusi masalah kesejahteraan dan bantuan sosial di negara nun jauh di sana. Satu jam berlalu, satu jam lagi berlalu, dan kemudian tiga jam berlalu tanpa ada harapan. Antrean masih mengular sangat panjang. Suami kehilangan kesabaran dan berkata kepada istrinya, "Negara ini dijalankan dengan birokrasi yang sangat bobrok. Hanya ada satu solusi, saya akan menemui Presiden secara langsung dan memaksanya mundur." Istri meminta suaminya untuk tetap tenang. Namun, suami tidak mau mendengarkan. Ia segera keluar dari antrean dan berjalan menuju ke kantor Presiden. Dua jam kemudian, istri masih mengantre dengan sabar. Dia berdoa tak terjadi apa-apa pada suaminya. Sebab, bisa saja sang suami ditangkap, atau lebih buruk ditembak. Tiba-tiba suami muncul di sisi istrinya. "Apa yang terjadi?" istri bertanya, lalu menatap suaminya dengan bahagia, "syukurlah kamu berubah pikiran." “Saya tidak berubah pikiran,” kata suami sambil menggeleng, “antrean jauh lebih panjang di sana.”
Macca Madinah