Gunung Emas 53 Juta Ton, Skandal Penipuan Tambang yang Menggemparkan Dunia, Investoe Hingga Presiden RI Di Fra
Gunung Emas 53 Juta Ton, Skandal Penipuan Tambang yang Menggemparkan Dunia, Investoe Hingga Presiden RI Di Frank-ist/net-
Keduanya terlibat dalam penguasaan area penambangan Busang melalui berbagai perusahaan lokal. Pada 1997, Bob Hasan bahkan telah mengakuisisi sebagian besar saham perusahaan tambang lokal di Busang.
Sementara itu, Sigit diduga menerima kompensasi hingga USD 1 juta per bulan dari Bre-X untuk menjadi konsultan tambang.
Namun, proyek ini menghadapi kendala. Presiden Soeharto menginstruksikan agar perusahaan asing bekerja sama dengan pemerintah melalui perusahaan tambang nasional.
BACA JUGA:Jakarta Tak Lagi DKI, Prabowo Sahkan UU Baru: Apa Dampaknya?
BACA JUGA:SKB CPNS 2024 Dimulai: Ini Jadwal, Lokasi, dan Aturan Penting yang Harus Diketahui
PT Freeport-McMoran ditunjuk untuk melakukan verifikasi kandungan emas di Busang.
Terungkapnya Penipuan
Pada 19 Maret 1997, Freeport melakukan pengujian sampel tanah dari Busang.
Hasilnya mengejutkan: tanah tersebut tidak mengandung emas sama sekali. Fakta ini membuat saham Bre-X anjlok, dan para investor merasa ditipu.
Di tengah kekacauan ini, Michael de Guzman, Direktur Eksplorasi Bre-X, dilaporkan tewas bunuh diri dengan melompat dari helikopter dalam perjalanan ke Busang.
Namun, jasad yang ditemukan menimbulkan keraguan. Beberapa pihak menduga bahwa Guzman memalsukan kematiannya dan kabur ke Amerika Selatan.
Hingga kini, keberadaannya masih menjadi misteri.
Dampak Skandal Bre-X
Penipuan ini menjadi pukulan besar bagi dunia investasi dan kredibilitas industri tambang.
Ribuan investor mengalami kerugian besar, dan Bre-X dinyatakan bangkrut. Di Indonesia, kasus ini turut mencoreng reputasi sejumlah pihak yang terlibat.