UIN Alauddin Makassar, Skandal Uang Palsu, Citra Kampus Palsu, dan Rektor Tak Tahu Malu

UIN Alauddin Makassar, Skandal Uang Palsu, Citra Kampus Palsu, dan Rektor Tak Tahu Malu-ist/net-

UIN Alauddin Makassar, Skandal Uang Palsu, Citra Kampus Palsu, dan Rektor Tak Tahu Malu

REL, MAKASAR - UIN Alauddin Makassar, sebuah institusi pendidikan berbasis Islam yang mengusung slogan "kampus peradaban," kini berada di tengah sorotan tajam akibat kasus yang mencoreng nama baiknya.

Skandal ini tidak hanya melibatkan peredaran uang palsu, tetapi juga memunculkan pertanyaan serius tentang integritas kampus dan kepemimpinan rektornya.

Pabrik Uang Palsu di Tengah Kampus

Baru-baru ini, masyarakat dan civitas akademika UIN Alauddin Makassar digemparkan oleh penangkapan seorang oknum pegawai kampus yang diduga terlibat dalam sindikat peredaran uang palsu.

Fakta yang lebih mengejutkan, pabrik pembuatan uang palsu tersebut diduga beroperasi di lingkungan kampus, tepatnya di Gedung Perpustakaan.

Gedung yang seharusnya menjadi simbol ilmu pengetahuan ini justru menjadi lokasi kejahatan yang memalukan.

Hingga kini, kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Namun, dampaknya telah mencoreng citra UIN Alauddin sebagai institusi pendidikan Islam yang seharusnya menjunjung tinggi nilai moral dan integritas.

BACA JUGA:Besaran Gaji PNS dan PPPK Tahun 2025, Mana yang Tertinggi?

BACA JUGA:Menteri Abdul Mukti Minta Maaf Soal Kenaikan Gaji Guru, Tunjangan Naik, Beban Mengajar Dipangkas

Sikap Rektor yang Membingungkan

Tidak hanya skandal itu sendiri yang memicu kontroversi, tetapi juga sikap Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis.

Awalnya, Hamdan mengakui adanya penangkapan oknum pegawai terkait peredaran uang palsu. Namun, dalam pernyataan berikutnya, ia justru meralat pengakuannya dengan menyebut bahwa berita itu hanya "desas-desus" belaka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan