Ngorok, Benarkah Tanda Tidur Nyenyak dan Berkualitas atau Malah Sebaliknya?

Mendengkur sering dikaitkan dengan indikator bahwa orang tersebut sedang tidur dengan nyenyak dan berkualitas. --dok : sumeks.co--

REL,– Ngorok atau mendengkur sering dikaitkan dengan tanda jika orang tersebut tidur dengan nyenyak dan berkualitas. Sebaliknya, ada pula yang menganggap jika ngorok sebagai tanda penyakit. 

Terkadang ada juga yang menganggap mendengkur atau ngorok hal yang dianggap lumrah. Bahkan ada anggapan meskipun suaranya sering mengganggu orang disekitarnya, namun mendengkur menjadi indikasi positif bagi yang tidur berkualitas.  

Perlu diketahui, bahwa mendengkur bisa disebabkan adanya peningkatan tahanan atau resistensi dari saluran nafas atas pada saat tidur nyenyak   .  

Jadi hal ini seperti adanya satu sumbatan parsial atau total pada saluran nafas atas. Yang menyebabkan sumbatan pada saluran nafas tersebut adalah organ kita sendiri yaitu tenggorokan. 

BACA JUGA:Perempuan Wajib Kenali! Ciri – Ciri Kulit Mengalami Stress, Bikin Wajah Jadi Kusam

BACA JUGA:Pj Bupati Empat Lawang Siap Dievaluasi oleh Kemendagri

Jadi pada saat tidur seharusnya tenggorokan tetap kaku sehingga potensi dari saluran nafas dari udara yang masuk ke saluran napas itu terjaga.  

Pada orang yang ngorok, dinding tenggorokan klepnya lemah sehingga dapat menyebabkan sumbatan atau resistensi pada saluran nafas atas. 

Lantas siapa sih yang bisa berpotensi mendengkur? 

Semua orang mempunyai risiko untuk mendengkur terutama orang-orang dengan kondisi tertentu. Tidak mesti saat tertidur nyenyak. 

BACA JUGA:Hendrik Bawa Kabur Motor Raga

Dikutip dari situs mayo clinic dan berbagai sumber terkait, berikut beberapa kondisi yang menyebabkan mendengkur saat tidur. 

1. Berat badan  

Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih berpotensi untuk mendengkur.  Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar leher dan tenggorokan.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan