Miliki Situs Megalitik Terbanyak, Tapi Kenapa Kurang Diperhatikan
Perlunya Dinas Kebudayaan Mandiri di Kabupaten Lahat untuk Pelestarian Budaya Lokal. Foto : ist--
REL, Lahat - Kabupaten Lahat, yang kaya akan warisan budaya dan sejarah, menghadapi urgensi pembentukan Dinas Kebudayaan tersendiri.
Mario Andramatik, seorang pengamat wisata dan budaya lokal, menegaskan bahwa keberadaan dinas ini sangat penting untuk memastikan kebudayaan Lahat mendapatkan perhatian yang layak.
Sejak 2016, urusan pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Lahat berada di bawah satu atap, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Namun, pengelolaan terpadu ini dinilai kurang efektif dalam memaksimalkan potensi budaya yang ada.
BACA JUGA:Pererat Kerukunan Umat Beragama
BACA JUGA:Lahat, Pagaralam dan Empat Lawang Tunggu Keputusan MK
Kabupaten Lahat memiliki kekayaan budaya yang mencakup situs megalitik terbanyak di Indonesia menurut Rekor MURI, bangunan heritage, rumah adat, hingga warisan budaya takbenda.
Sayangnya, potensi ini belum mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah daerah.
Mario menilai pembentukan Dinas Kebudayaan sangat krusial untuk mendukung pelestarian budaya di Lahat.
Dengan adanya Kementerian Kebudayaan di tingkat pusat pada 2024, ia mengimbau Kabupaten Lahat mengikuti langkah daerah lain, seperti Kota Palembang dan Kabupaten Lingga, yang telah lebih dulu membentuk dinas khusus untuk kebudayaan.
BACA JUGA:Safari Jumat Sekaligus Resmikan Masjid
BACA JUGA:RSUD Tebing Tinggi Melayani MCU Calon PPPK dan CPNS
Sebagai perbandingan, Kota Palembang telah berhasil mencatatkan 14 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) di tingkat nasional pada 2024.
Sebaliknya, Lahat hanya memiliki satu WBTb sejak 2013. Menurut Mario, kebudayaan adalah bagian fundamental dari identitas bangsa yang wajib diprioritaskan. Sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 32 UUD 1945, pemerintah berkewajiban memajukan kebudayaan Indonesia.