10 Perusahaan Tambang Raksasa Penggerak Industri Global dengan Pendapatan Rp9.800 Triliun
--
REL,BACAKORAN.CO - Sektor pertambangan adalah salah satu pilar utama ekonomi global, menyediakan bahan mentah yang sangat diperlukan untuk berbagai industri, mulai dari konstruksi, teknologi, energi, hingga barang-barang konsumen. Pada tahun 2024, sepuluh perusahaan pertambangan terbesar di dunia berhasil mencatatkan pendapatan gabungan yang mengesankan, mencapai USD604,78 miliar atau setara dengan Rp9.800 triliun (dengan asumsi kurs 1 USD = Rp16.200). Angka ini menggambarkan betapa pentingnya peran perusahaan-perusahaan raksasa ini dalam membentuk kemajuan ekonomi dan kehidupan modern.
BACA JUGA: Ada yang Viral: Kedatangan Suku Togutil di Lokasi Tambang Halmahera
1. Glencore PLC: Raksasa yang Menjaga Rantai Pasokan Global
Pendapatan: USD225,97 miliar (setara dengan Rp3.654,7 triliun) Glencore PLC, yang berbasis di Swiss, memimpin dengan pendapatan USD225,97 miliar. Sebagai perusahaan perdagangan dan pertambangan yang beroperasi di lebih dari 35 negara, Glencore terlibat dalam produksi logam, mineral, energi, dan produk pertanian. Meskipun baru-baru ini menghadapi tantangan keuangan, Glencore tetap menjadi pemain dominan dalam menjaga keberlanjutan rantai pasokan global, terutama di sektor otomotif dan energi.
2. Jiangxi Copper: Pemain Utama dalam Industri Tembaga
Pendapatan: USD73,70 miliar (setara dengan Rp1.194,8 triliun) Jiangxi Copper Co. Ltd., produsen tembaga terbesar di China, menghasilkan pendapatan USD73,70 miliar. Perusahaan ini berfokus pada produksi katoda tembaga, emas, perak, dan asam sulfat. Jiangxi Copper mendukung sejumlah industri modern seperti elektronik, konstruksi, dan energi terbarukan. Dengan komitmennya terhadap keberlanjutan dan inovasi, perusahaan ini semakin memperkuat posisinya di pasar global.
3. BHP Group: Menyokong Energi Bersih dan Dekarbonisasi
Pendapatan: USD55,22 miliar (setara dengan Rp894,6 triliun) BHP Group, raksasa pertambangan asal Australia, menghasilkan pendapatan USD55,22 miliar dengan mengelola tambang batu bara, bijih besi, tembaga, dan emas. BHP juga menjadi pemimpin dalam gerakan dekarbonisasi global, menyediakan bahan baku untuk solusi energi bersih, seperti turbin angin dan kendaraan listrik. Dengan kapitalisasi pasar sebesar USD139,73 miliar, BHP terus berinovasi untuk mendukung industri yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Fakta-fakta Mengerikan di Balik Kasus Dugaan Tambang Ilegal
BACA JUGA:Pengusaha Tambang Dermawan Ini Masuk Daftar 5 Teratas di Bengkulu
4. Rio Tinto: Praktik Pertambangan Berkelanjutan di Seluruh Dunia
Pendapatan: USD53,96 miliar (setara dengan Rp875,5 triliun) Rio Tinto PLC, yang berbasis di Inggris, tercatat dengan pendapatan USD53,96 miliar. Perusahaan ini menambang berbagai komoditas, termasuk aluminium, tembaga, berlian, dan bijih besi. Dengan operasi yang tersebar di enam benua, Rio Tinto tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada keberlanjutan, dengan menjalankan praktik pertambangan yang ramah lingkungan. Komitmen mereka terhadap inovasi menjadikannya pemain penting dalam pembangunan infrastruktur modern.
5. Vale SA: Raksasa Pertambangan Brasil yang Menguasai Pasar Baja dan Baterai