10 Perusahaan Tambang Raksasa Penggerak Industri Global dengan Pendapatan Rp9.800 Triliun

--

Pendapatan: USD42,04 miliar (setara dengan Rp681,3 triliun) Vale SA dari Brasil memperoleh pendapatan USD42,04 miliar, sebagian besar dari produksi bijih besi, nikel, dan mangan. Bahan-bahan ini sangat penting dalam pembuatan baja dan produksi baterai, yang digunakan dalam kendaraan listrik. Jaringan logistik Vale yang luas, termasuk rel kereta api dan terminal maritim, memungkinkan perusahaan ini untuk mendistribusikan produk secara efisien ke pasar global.

6. Zijin Mining: Pemimpin Tiongkok dalam Emas dan Tembaga

Pendapatan: USD40,20 miliar (setara dengan Rp650,4 triliun) Zijin Mining Group Co. Ltd. memperoleh pendapatan USD40,20 miliar dan menjadi pemimpin Tiongkok dalam produksi emas, tembaga, dan seng. Perusahaan ini juga terlibat dalam akuisisi strategis yang memperkuat dominasi mereka di sektor pertambangan. Dengan kapitalisasi pasar sebesar USD54,47 miliar, Zijin Mining terus memimpin dalam hal inovasi dan praktik pertambangan yang berkelanjutan.

BACA JUGA:Ini Raja Batu Bara hingga Penguasa Bauksit, Ini Deretan Pengusaha Tambang Masuk Daftar 50 Orang Terkaya Indone

BACA JUGA:Patut Dicontoh! Alih Fungsi Lahan Tambang di Kaltim Jadi Perkebunan Kelapa Sawit

7. Aluminium Corporation of China (Chalco): Energi Terbarukan dan Aluminium

Pendapatan: USD32,00 miliar (setara dengan Rp518,4 triliun) Dikenal sebagai Chalco, Aluminium Corporation of China Ltd. menghasilkan pendapatan USD32,00 miliar dari produksi aluminium dan bauksit. Chalco juga berinvestasi dalam energi terbarukan, termasuk tenaga angin dan surya, yang menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan. Dengan kapitalisasi pasar sebesar USD15,01 miliar, Chalco terus menjadi pemain utama dalam mendukung industri transportasi dan pengemasan.

8. Anglo American: Pertambangan Etis untuk Energi Terbarukan

Pendapatan: USD29,54 miliar (setara dengan Rp478,8 triliun) Anglo American PLC, dengan pendapatan USD29,54 miliar, adalah perusahaan pertambangan yang berbasis di Inggris dan memproduksi berlian, platinum, tembaga, dan nikel. Dikenal dengan praktik pertambangan yang etis, Anglo American mendukung industri energi terbarukan di seluruh dunia. Dengan kapitalisasi pasar USD38,87 miliar, perusahaan ini terus berinvestasi dalam inovasi yang mendukung infrastruktur modern.

9. Hindalco Industries: Pemain Utama dalam Aluminium dan Otomotif

Pendapatan: USD26,47 miliar (setara dengan Rp428,4 triliun) Hindalco Industries Ltd., produsen aluminium dan tembaga terbesar di India, memperoleh pendapatan USD26,47 miliar. Akuisisi Novelis telah memperkuat posisi global Hindalco, terutama di sektor otomotif dan kedirgantaraan. Hindalco, dengan kapitalisasi pasar USD18,36 miliar, terus mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan.

BACA JUGA:Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Fakta-fakta Mengerikan di Balik Kasus Dugaan Tambang Ilegal

BACA JUGA:Bikin Geleng-geleng Kepala, Ini 3 Pengusaha Tambang Paling Kaya di Jambi

10. CMOC Group: Logam Langka untuk Teknologi Canggih

Pendapatan: USD25,68 miliar (setara dengan Rp416,0 triliun) CMOC Group Ltd., sebelumnya bernama China Molybdenum, memperoleh pendapatan USD25,68 miliar dengan menambang logam langka dan non-besi seperti tungsten dan kobalt. Material yang diproduksi oleh CMOC sangat penting untuk energi terbarukan dan teknologi canggih, seperti baterai kendaraan listrik. Dengan kapitalisasi pasar USD22,08 miliar, CMOC terus berkomitmen pada keinginan dan diversifikasi, posisi di pasar global.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan