Resmi Berubah! Aturan PPPK 2025: Masa Kerja, Gaji, dan Tunjangan Pensiun

Pemerintah resmi mengubah aturan terkait Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2025.-ist-
Salah satu perubahan paling ditunggu adalah terkait jaminan pensiun bagi PPPK.
BACA JUGA:100 Hari Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Transportasi Publik di Ambang Krisis
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, disebutkan bahwa semua ASN, baik PNS maupun PPPK, berhak atas jaminan pensiun dan hari tua.
Pasal 21 ayat (6) UU ASN menegaskan bahwa ASN memiliki hak atas jaminan sosial yang mencakup:
- Jaminan kesehatan
- Jaminan kecelakaan kerja
- Jaminan kematian
- Jaminan pensiun
- Jaminan hari tua
Namun, hingga kini, skema dan implementasi pensiun bagi PPPK masih dalam tahap pembahasan.
BACA JUGA:Sat Samapta Gelar Patroli Preemtif dan Preventif
Pemerintah masih menyusun Peraturan Pemerintah (PP) yang akan mengatur lebih lanjut mengenai teknis pembayaran dan sumber pembiayaan pensiun PPPK.
PPPK Jadi Alternatif Menjanjikan
Dalam beberapa tahun terakhir, PPPK semakin populer di Indonesia sebagai alternatif bagi mereka yang ingin berkontribusi dalam pelayanan publik tanpa harus menjadi PNS.
Reformasi birokrasi yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik dengan merekrut tenaga profesional yang kompeten di bidangnya.
BACA JUGA:Kunjungan Kepala BNNP Sumsel ke Empat Lawang
Dengan adanya kepastian mengenai masa kerja, gaji, dan tunjangan, PPPK menjadi pilihan menarik bagi tenaga kerja yang ingin bergabung dengan instansi pemerintahan.
Meskipun statusnya tidak permanen, hak-hak PPPK kini semakin diperjelas demi kesejahteraan pegawai dan efisiensi birokrasi.
Perubahan aturan PPPK 2025 membawa angin segar bagi para pegawai kontrak pemerintah.
Dengan regulasi yang lebih jelas mengenai masa kerja, gaji, dan tunjangan, PPPK diharapkan dapat bekerja lebih optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
BACA JUGA:100 Hari Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Transportasi Publik di Ambang Krisis