Kasus Keracunan MBG: Badan Gizi Akui Banyak Mitra Belum Berpengalaman Masak Skala Besar

Kasus Keracunan MBG: Badan Gizi Akui Banyak Mitra Belum Berpengalaman Masak Skala Besar-ist/net-

REL, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menanggapi laporan terkait dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di beberapa daerah. 

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengakui bahwa insiden ini terjadi karena banyak mitra Satuan Pengelola Pengelolaan Gizi (SPPG) masih baru dan belum terbiasa menangani produksi makanan dalam jumlah besar.

Kurangnya Pengalaman Jadi Penyebab Utama

Dadan mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus makanan basi dalam program MBG disebabkan oleh kurangnya pengalaman mitra dalam memasak dalam skala besar. Menurutnya, banyak mitra yang sebelumnya hanya memasak untuk keluarga atau kelompok kecil, sehingga mengalami kesulitan ketika harus menyediakan makanan untuk ribuan orang.

"Ibu-ibu mungkin terbiasa memasak untuk 5-10 orang, tapi memasak untuk lebih dari 1.000 orang itu butuh pembiasaan," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Untuk mengatasi masalah ini, BGN kini menerapkan kebijakan baru bagi mitra baru agar memulai produksi dalam jumlah kecil sebelum meningkatkan kapasitas secara bertahap.

BACA JUGA:HD Ajak Semua Elemen Bersinergi

BACA JUGA:Februari, Deflasi 0,41 Persen

Strategi Perbaikan: Produksi Bertahap

Sebagai langkah perbaikan, BGN kini menginstruksikan mitra baru untuk memulai dari 100-150 porsi terlebih dahulu. Jika sudah terbiasa, kapasitas dapat ditingkatkan menjadi 500 porsi, lalu 700 porsi, hingga mencapai 3.000 porsi per hari.

"Kami sarankan mereka mulai dari 100-150 porsi, kalau sudah terbiasa naik ke 500, kemudian 700, lalu 1.000-1.500, sebelum akhirnya bisa melayani 3.000 orang," ujar Dadan.

Menurutnya, pendekatan ini bertujuan agar para mitra dapat belajar mengelola produksi makanan dalam skala besar secara bertahap, sehingga risiko kesalahan dalam pengolahan makanan dapat diminimalkan.

Klarifikasi Soal Dugaan Makanan Basi Selama Tiga Hari

Selain itu, Dadan juga menanggapi berita yang menyebutkan bahwa makanan basi terjadi selama tiga hari berturut-turut. Ia menegaskan bahwa berdasarkan hasil evaluasi BGN, kasus tersebut hanya terjadi dalam satu hari, dan perbaikan langsung dilakukan pada hari berikutnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan