Februari, Deflasi 0,41 Persen

ILUSTRASI.--
REL, Palembang - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada bulan Februari 2025, Provinsi Sumsel kembali mengalami deflasi sebesar 0,41 persen. Ini menunjukkan bahwa tren deflasi Februari lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Moh Wahyu Yulianto menyampaikan perkembangan inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) itu secara month to month (mtm). Untuk inflasi tahunan Sumsel sebesar 0,49 persen (year on year), dan inflasi kumulatif tahun 2025 sebesar deflasi 0,77 persen (year to date).
"Sumsel mengalami deflasi lebih dalam dari Januari 2025 sebesar 0,36 persen dan lebih rendah dibanding periode sama 2024 yang mengalami inflasi 0,01 persen," sampainya,
BACA JUGA:Siapkan Pelantikan Ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten/Kota
Senin (3/3). Dikatakan, perkembangan inflasi Sumsel bulan Februari 2025 dipengaruhi banyak faktor atau peristiwa, seperti adanya kenaikan harga BBM untuk hampir semua jenis yang berlaku secara nasional sejak 1 Februari.
"Dengan kenaikan harga BBM jenis Pertamax rata-rata 3,25 persen, Pertamax Turbo naik 2,5 persen, Dexlite naik 7,55 persen, dan Pertamina Dex naik 6,69 persen," ujarnya. Kemudian adanya kelangkaan gas LPG subsidi di Februari juga hampir terjadi secara nasional atau semua wilayah di Indonesia, yaitu pasokan yang berkurang pada subsidi LPG 3 kg, serta kenaikan harga logam mulia memberikan andil terhadap perkembangan inflasi Sumsel.
Kendati begitu, diskon listrik yang berlaku hingga Februari masih dirasakan rumah tangga berhasil menekan inflasi. Yang juga jadi catatan BPS, faktor cuaca mempengaruhi pasokan komoditas holtikultura, karena intensitas curah hujan yang tinggi di Februari 2025 menyebabkan hasil panen cepat membusuk, sehingga menghambat distribusi. Kondisi ini memicu kenaikan harga cabe rawit dan wortel.
BACA JUGA:Petani Melon Air Satan Terancam Gagal Panen!
"Adanya impor gula di bulan Ramadhan di tengah panen tebu beberapa daerah membuat harga komoditas gula turun di pasaran. dan upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi juga dapat menstabilkan harga," katanya.
Adapun 5 komoditas utama penyumbang deflasi di Sumsel pada Februari 2025, yaitu penurunan harga tarif listrik, cabai merah, daging ayam ras, tomat, dan bawang merah. Sedangkan inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran secara month to month, dari 11 kelompok pengeluaran yang ada, 2 kelompok mengalami penurunan, 3 kelompok mengalami kenaikan, dan 6 kelompok pengeluaran tidak megalami perubahan IHK. "Dari beberapa kelompok pengeluaran ini yang memberikan dampak deflasi terdalam berasal dari makananan, minuman dan tembakau dengan perubahan IHK sebesar 0,79 persen dan andil deflasi 0,24 persen," paparnya.
BACA JUGA:Tangkap Bandar Narkoba, Polisi Sita 2,08 Gram Sabu
Untuk kelompk perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami perubahan indeks sebesar -3,58 persen, dengan andil deflasi 0,46 persen. "Inflasi tahunan sebesar 0,49 persen, menurun dari Januari lalu sebesar 0,92 persen," pungkasnya.