KAI Pesan 54 Lokomotif Baru dari AS Senilai Rp 3,56 Triliun, Fokus Perkuat Angkutan Batu Bara

Reporter: Edo |

Editor: Edo |

Rabu , 16 Apr 2025 - 07:00

kai pesan 54 lokomotif baru dari as senilai rp 3,56 triliun, fokus perkuat angkutan batu bara                            rel,bacakoran.co – pt kereta api indonesia (persero) resmi memesan 54 unit lokomotif tipe cc 205 dari pabrikan di alabama, amerika serikat, dengan nilai investasi mencapai rp 3,56 triliun.
langkah ini bertujuan memperkuat layanan angkutan batu bara, khususnya di wilayah sumatera selatan dan lampung.
vice president public relations kai, anne purba, menyatakan bahwa pengadaan ini bukan sekadar pembaruan armada, tetapi bentuk kontribusi terhadap ketahanan energi nasional dan keberlanjutan logistik berbasis rel.
 “batu bara yang diangkut kai sebagian besar digunakan untuk pltu yang menjadi sumber listrik bagi rumah tangga, kantor, hingga sektor industri di jawa dan bali,” jelas anne.
baca juga:digilas korea utara 0-6, erick thohir tetap bangga! timnas u-17 siap tempur di piala dunia 2025
batch pertama tiba juli 2025
sebanyak 12 unit pertama dari total 54 lokomotif kini dalam proses pengiriman dan dijadwalkan mulai beroperasi pada awal juli 2025.
seluruh unit akan menjalani uji coba ketat sebelum beroperasi untuk memastikan performa dan keselamatan.
peningkatan angkutan batu bara
selama maret 2025, volume angkutan batu bara kai mencapai 4,45 juta ton, naik 5,28 persen dibandingkan maret 2024.
sedangkan total volume januari–maret 2025 tercatat sebesar 13,29 juta ton, tumbuh 7,58 persen dibandingkan tahun lalu.
volume batu bara tersebut mencakup 82,75 persen dari total angkutan barang kai kuartal i 2025 yang mencapai 16,07 juta ton.
baca juga:geledah kantor walikota, tim pidsus kejati sumsel amankan sejumlah dokumen
dukungan infrastruktur energi dan ekonomi digital
anne menambahkan bahwa angkutan batu bara berperan penting dalam menjaga kestabilan pasokan listrik nasional, termasuk untuk mendukung kegiatan digital, wfa, dan umkm berbasis internet.
 “distribusi energi melalui rel kereta bukan hanya efisien dan ramah lingkungan, tetapi juga tahan terhadap gangguan seperti kemacetan dan cuaca ekstrem,” ujarnya.
dengan penguatan armada dan strategi operasional jangka panjang, kai berharap dapat terus menjadi tulang punggung logistik nasional, terutama di sektor energi.***