Sidang Hasto Diwarnai Penyusup Dibayar Rp 50.000, Satgas PDI-P Langsung Bertindak!

Sidang Hasto Diwarnai Penyusup Dibayar Rp 50.000, Satgas PDI-P Langsung Bertindak!-ist/net-

REL, Jakarta – Suasana persidangan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/4/2025), sempat memanas akibat kehadiran sejumlah orang yang diduga penyusup.

Mereka tertangkap tangan berada di ruang sidang dan bahkan terang-terangan mengaku dibayar Rp 50.000 untuk hadir dan memprovokasi.

Persidangan yang seharusnya berlangsung tertib sempat terganggu ketika Tim Satgas Cakra Buana PDI-P mendeteksi adanya kejanggalan di antara kerumunan. Meski ruang sidang sudah dinyatakan penuh sejak pukul 09.45 WIB, sejumlah orang yang tidak dikenal berhasil masuk dan berbaur dengan para pendukung Hasto.

Anggota Satgas Cakra Buana, dibantu politisi PDI-P Guntur Romli, kemudian melakukan penyisiran di sekitar area sidang dan menemukan dua orang di dalam toilet. Mereka mengenakan kaus merah bertuliskan “Dukung KPK, Tangkap Hasto”, namun menutupi kaus tersebut dengan kemeja agar tidak mencolok.

BACA JUGA:Dua Destinasi Wisata Alam Sejuk dan Alami di Jawa Timur, Cocok untuk Healing Murah Meriah!

BACA JUGA:Pulau Padar Dinobatkan Sebagai Tempat Terindah di Dunia oleh Majalah Time Out Inggris

Penyisiran berlanjut dan ditemukan lagi empat orang dengan atribut serupa, serta tiga orang lain di dalam ruang sidang yang diduga hendak membuat kericuhan. Semuanya langsung diamankan dan dibawa keluar.

Satu dari mereka bahkan secara terang-terangan mengaku hanya menjalankan perintah dan diberi uang sebesar Rp 50.000. “Saya disuruh, dibayar lima puluh ribu,” ujar salah satu terduga penyusup saat diinterogasi oleh Satgas.

Juru Bicara PDI-P, Guntur Romli, mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyayangkan adanya upaya provokasi dalam sidang terbuka tersebut. “Kami terbuka bagi siapa pun yang ingin mengikuti sidang. Tapi kalau tujuannya menyusup dan memancing keributan, itu tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.

Menurut Guntur, para penyusup tersebut merupakan bagian dari upaya pihak lawan untuk menciptakan suasana tidak kondusif. “Mereka menggunakan atribut provokatif yang sengaja disembunyikan. Kalau dibiarkan, bisa memicu bentrokan karena di dalam banyak massa PDI-P dan Satgas,” jelasnya.

Tindakan cepat Satgas dan koordinasi dengan pihak keamanan berhasil meredam potensi kerusuhan lebih lanjut. Para terduga penyusup pun langsung diserahkan ke pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.

BACA JUGA:Gua Misterius di Geyser Cisolok Diselimuti Semak, Viral karena Isu Spiritualitas Sayidina Ali

BACA JUGA:Menjelajah

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa dalam proses hukum yang terbuka, upaya provokasi bisa muncul kapan saja. Maka dari itu, kewaspadaan dan pengamanan maksimal tetap diperlukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan sidang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan