Wisata Religi di Manggarai, NTT: Perpaduan Iman dan Budaya yang Menarik Wisatawan
--
REL,Ruteng, NTT — Manggarai di Nusa Tenggara Timur (NTT) kian serius mengembangkan wisata religi sebagai daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Wilayah yang dikenal sebagai jantung budaya Katolik di Flores ini menyimpan potensi besar dalam menggabungkan kekayaan budaya lokal dengan nilai-nilai religius.
Dalam kehidupan masyarakat Manggarai, iman Katolik dan budaya tradisional menyatu erat dalam berbagai ritus dan kegiatan sosial.
Hal inilah yang menjadikan wilayah ini unik dan potensial sebagai destinasi wisata religi.
BACA JUGA:Lombok Tak Hanya Pantai: Ini Destinasi Wisata Religi dan Budaya yang Wajib Dikunjungi
Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, menawarkan berbagai tempat ziarah dan peninggalan Katolik berarsitektur khas.
Gereja-gereja tua dengan gaya bangunan Eropa berpadu dengan nuansa lokal menjadi pemandangan ikonik di kota ini. Tak hanya itu, terdapat pula sejumlah gua Maria yang tenang dan sakral, cocok untuk refleksi dan peziarahan rohani.
“Banyak umat Katolik di Indonesia mencari tempat doa yang khusyuk dan memiliki nilai sejarah. Manggarai bisa menjadi alternatif destinasi ziarah dalam negeri yang tak kalah dari luar negeri,” ungkap seorang tokoh agama lokal.
Destinasi Budaya dan Alam sebagai Penunjang
Selain sisi religius, wisatawan juga bisa menikmati kekayaan budaya Manggarai yang masih lestari.
Desa-desa adat seperti Wae Rebo, Todo, dan Ruteng Pu’u menawarkan pengalaman menyatu dengan masyarakat lokal, menyaksikan upacara adat, dan mengenal tenun serta kopi khas Manggarai.
Panorama alam yang memesona juga menjadi daya tarik utama. Salah satunya adalah bentang sawah berbentuk jaring laba-laba atau lingko, simbol tata ruang komunal yang unik di Flores.
Tak jauh dari Ruteng, situs arkeologi Liang Bua menjadi tempat bersejarah penemuan Homo floresiensis, yang dikenal sebagai “manusia hobbit”.
- Tag
- Share
-
-
