Wisata Religi di Manggarai, NTT: Perpaduan Iman dan Budaya yang Menarik Wisatawan

--

BACA JUGA:Lombok Tak Hanya Pantai: Ini Destinasi Wisata Religi dan Budaya yang Wajib Dikunjungi

Tantangan Akses dan Infrastruktur

Meski memiliki potensi besar, pengembangan wisata religi di Manggarai masih menghadapi tantangan, khususnya dalam hal akses transportasi udara.

Bandara Frans Sales Lega di Ruteng saat ini hanya dilayani satu maskapai dengan rute terbatas, yaitu Ruteng-Kupang. Jadwal penerbangan pun tidak setiap hari dan tergantung jumlah penumpang.

Kondisi ini membuat sebagian besar wisatawan harus melalui Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, lalu melanjutkan perjalanan darat sekitar tiga jam ke Ruteng.

Namun, para pelaku pariwisata tetap optimis karena wisatawan religi umumnya memiliki motivasi kuat dan waktu khusus untuk berziarah.

BACA JUGA:Tampang Sultan, Harga Merakyat! 6 HP Murah Ini Bikin Kamu Dikira Pakai Flagship

Dukungan Akomodasi Wisata Religi

Meningkatnya minat terhadap wisata religi turut mendorong hadirnya investasi akomodasi yang mendukung kenyamanan peziarah.

Salah satu pengembangan terbaru adalah rencana pembangunan resor mewah bernuansa spiritual di kawasan Bukit Golo Curi, yang dikerjakan melalui kolaborasi dengan pihak keuskupan setempat.

Arsitektur resor tersebut dirancang untuk menyatu dengan alam serta mengusung elemen desain lokal Manggarai, seperti penggunaan material alami dan inspirasi dari rumah adat.

Kehadiran akomodasi ini diharapkan dapat menjadi penopang wisata religi yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Dengan perpaduan nilai spiritual, kekayaan budaya, dan alam yang memesona, Manggarai siap menjadi tujuan wisata religi unggulan di Indonesia Timur.***

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan