4 Rekomendasi Wisata Religi di Kota Tangerang.

Masjid Raya Al-A’zhom: Ikon Keagungan Islam di Tangerang--
REL,Tangerang – hari raya kurban atau hari raya idul adha menjadi momen istimewa bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah, introspeksi diri, dan meningkatkan kualitas spiritual.
Di tengah kesibukan dan rutinitas sehari-hari, tak sedikit masyarakat yang memanfaatkan waktu menjelang berbuka puasa (ngabuburit) dengan mengunjungi lokasi-lokasi bernuansa religi.
Kota Tangerang sebagai salah satu kota metropolitan di Provinsi Banten, memiliki sejumlah destinasi wisata religi yang tidak hanya menyuguhkan ketenangan spiritual, tetapi juga menyimpan sejarah, budaya, serta arsitektur yang mengagumkan.
BACA JUGA:Tiga Wisata Religi Populer di Sumatera Utara, Simbol Keharmonisan dalam Keberagaman
Berikut adalah empat destinasi wisata religi yang direkomendasikan untuk dikunjungi selama bulan Ramadan di Kota Tangerang:
1. Masjid Raya Al-A’zhom: Ikon Keagungan Islam di Tangerang
Masjid Raya Al-A’zhom merupakan masjid terbesar dan termegah di Kota Tangerang. Berlokasi di Jalan Satria Sudirman, masjid ini menjadi landmark utama kota dan pusat kegiatan keagamaan, terutama selama bulan Ramadan.
Dengan desain arsitektur yang memadukan unsur Timur Tengah dan lokal, masjid ini memiliki lima kubah besar tanpa tiang penyangga di tengah ruangan utama.
Selain itu, terdapat taman luas dengan rumput sintetis serta deretan payung besar bergaya Masjid Nabawi yang menjadi tempat favorit masyarakat untuk bersantai menjelang berbuka.
Menjelang waktu maghrib, kawasan masjid semakin ramai dengan bazar Ramadan yang menyajikan berbagai makanan khas berbuka, mulai dari kolak, gorengan, es kelapa muda, hingga nasi kebuli.
BACA JUGA:45 Ribu Pekerja Rentan di Muba Terlindungi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
2. Masjid Jami Kali Pasir: Masjid Tertua yang Sarat Sejarah
Masjid Jami Kali Pasir terletak di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang. Dikenal sebagai masjid tertua di Kota Tangerang, bangunan ini diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-16 dan menjadi bagian dari sejarah penyebaran Islam di wilayah Banten.
Bangunannya masih mempertahankan arsitektur khas masa lalu dengan tiang-tiang kayu jati, mimbar tua, serta dinding yang tebal.