Wisata Religi Masjid Saka Tunggal Banyumas: Jejak Islam Abad ke-13 yang Tetap Hidup hingga Kini

--

REL,Banyumas, Jawa Tengah – Di sebuah desa yang sejuk dan asri bernama Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, berdiri megah sebuah masjid kuno yang telah menjadi saksi bisu sejarah panjang penyebaran Islam di Pulau Jawa.

Masjid ini dikenal sebagai Masjid Saka Tunggal, yang didirikan pada tahun 1288 Masehi, menjadikannya salah satu masjid tertua di Indonesia.

BACA JUGA:Wisata Religi 2025: Menyelami Jejak Sejarah di Masjid Jami’ Pontianak, Kalimantan Barat

Asal Usul Nama dan Makna Saka Tunggal

Nama "Saka Tunggal" memiliki arti “satu tiang”. Hal ini merujuk pada saka guru tunggal (tiang utama) yang menyangga seluruh bangunan masjid.

Berbeda dengan struktur masjid tradisional lainnya yang biasanya memiliki empat tiang utama, Masjid Saka Tunggal hanya memiliki satu saka (tiang) yang berdiri di tengah ruangan utama.

Saka ini bukan hanya elemen arsitektur, melainkan lambang tauhid, ajaran inti dalam Islam yang menekankan keesaan Allah SWT.

Filosofi ini diperkuat dengan kehidupan spiritual masyarakat sekitarnya yang menjunjung tinggi nilai ketauhidan dan kesederhanaan dalam beragama.

BACA JUGA:Masjid As-Syakirin KLCC: Wisata Religi Modern di Jantung Kuala Lumpur Malaysia

Dibangun Oleh Ulama Besar: Syekh Kyai Mustolih

Masjid ini dipercaya dibangun oleh Syekh Kyai Mustolih, seorang ulama penyebar Islam di wilayah Banyumas pada akhir abad ke-13.

Beliau dikenal sebagai tokoh kharismatik yang berdakwah dengan pendekatan kebudayaan lokal, tanpa kekerasan, dan penuh toleransi.

Beliau juga diyakini dimakamkan tidak jauh dari area masjid, sehingga banyak peziarah datang untuk berdoa dan mengambil berkah (tabarruk).

Arsitektur Tradisional Penuh Makna

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan