Menjelajahi Wisata Religi 2025: Perpaduan Spiritualitas dan Budaya di Indonesia dan Korea Selatan

Seoul Central Mosque, Itaewon

Setelah proses renovasi besar yang rampung awal tahun ini, Masjid Pusat Seoul resmi dibuka kembali pada April 2025. Acara peresmian dihadiri perwakilan dari Turki, Malaysia, Indonesia, serta pejabat pemerintah kota Seoul.

Kini masjid tersebut dilengkapi ruang multibahasa, pusat informasi halal, dan museum mini sejarah Islam di Korea. Setiap Jumat, masjid ini menarik lebih dari 2.000 jamaah dari berbagai negara.

Menurut Imam Masjid Seoul, Ustadz Abdurrahman Lee, “Korea bukan hanya ramah Muslim, tapi juga mulai membuka ruang dialog antar-agama yang lebih luas. Masjid ini adalah simbolnya.”

BACA JUGA:Masjid Al-Alam Kendari: Wisata Religi Terapung Ikonik di Sulawesi Tenggara

Bulguksa Temple, Gyeongju

Menjelang perayaan Waisak, ribuan wisatawan mengunjungi kuil ini yang dikenal sebagai rumah dari pagoda-pagoda tertua di Korea.

Di tahun 2025, pengelola kuil menawarkan program temple stay tiga hari dua malam untuk wisatawan asing, yang mencakup meditasi, pelajaran sejarah Buddhisme Korea, dan ritual pagi.

Shinheungsa Temple, Seoraksan

Kuil gunung yang megah ini menjadi favorit wisatawan karena patung Grand Bronze Buddha setinggi 14 meter dan suasana pegunungan yang damai.

Musim semi 2025 mencatat lonjakan pengunjung hingga 40% dibandingkan tahun sebelumnya, karena promosi wisata religi yang dilakukan oleh KTO (Korean Tourism Organization).

Tren dan Potensi Wisata Religi Global

Menurut data Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), wisata religi menyumbang sekitar 20% dari total perjalanan wisata global pada 2025. Di Asia, wisata religi bahkan diproyeksikan tumbuh sebesar 7% per tahun.

Dosen Pariwisata Islam Universitas Indonesia, Dr. Hasyim Nuruddin, menyatakan, “Wisata religi kini bukan hanya sekadar ziarah, tetapi juga menjadi ruang untuk memperdalam nilai kemanusiaan lintas batas budaya. Tahun 2025 memperlihatkan tren positif: spiritualitas dan pariwisata bisa berjalan harmonis.”

BACA JUGA:Harmoni dalam Iman: Wisata Religi Ambon 2025 Tampilkan Wajah Toleransi Indonesia