Matahari Kembar

--

sampai ke Chaozhou. Lalu saya pamer cerita: betapa lezatnya masakan Chaozhou di sana.

"Saya sudah dua kali ke Chaozhou," ujar Junaini.

"Hah? Untuk apa ke Chaozhou?"

"Ke makam kakek. Kakek istri," katanya.

Istri Junaini yang bermarga Tan (Chen) itu ternyata suku Tiuchu. Asal Chaozhou. Kata Chaozhou dibaca

Tiuchu di sini. Boleh dikata, separo Tionghoa di Kalbar adalah suku Tiuchu. Separonya lagi suku Haka.

Maka orang Haka di Kalbar bisa bahasa Tiuchu. Orang Tiuchu bisa bahasa Haka. Saya tidak bisa dua-

duanya.

Di Tiongkok sana, asal usul orang Haka (Meixian/Meizhou) hanya berjarak tiga jam perjalanan mobil dari

asal usul orang Tiuchu di Zhaozhou.

Tentu saya pernah ke rumah Junaini. Yakni di dekat pasar sebelah barat sungai Kapuas. Dulu kalau ke

Pontianak harus menyeberang pakai perahu kecil.

Tentu Junaini tidak selamanya di harian Akcaya. Suatu saat ia curhat: sulit membentuk tim yang solid di

Akcaya. Saya menangkap isi pedalaman hatinya: ingin berkuasa penuh.

Itu tidak mungkin. Pendiri Akcaya, Pak Tabrani Hadi, masih tetap jadi pemegang saham di Akcaya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan